No Comments
Tags: Knowledges

4 Kesalahan Umum dalam Strategi K3

4 Kesalahan Umum dalam Strategi K3

Jika strategi bisnis merupakan konsep yang selalu dikembangkan dengan paradigma dan pendekatan baru setiap tahun, strategi k3 pun juga memiliki jalan panjang untuk bisa mencapai tingkat efektivitas yang lebih baik. Namun adakalanya strategi k3 selalu berhenti di tengah dikarenakan ada kegagalan dalam implementasinya,berikut adalah lima kesalahan yang umumnya terjadi pada strategi K3.

  1. Hanya mengandalkan slogan. Di banyak perusahaan, ada ungkapan-ungkapan seperti “zero accident”, “keterlibatan karyawan”, “kinerja K3 kelas dunia” dan “Safety First” dimana semua solgan itu hanya solgan kosong, tanpa makna, dan tanpa rencana yang jelas atau roadmap untuk sampai ke sana . Hasil karyawan berpikir strategi ini tidak memiliki substansi; dengan demikian, mereka tidak memiliki keyakinan dalam rencana.
  2. Menggunakan pendekatan yang terlalu programatik. Daripada memikirkan apa kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti apa kesuksesan yang akan dicapai, apa tujuan yang sebaiknya ditetapkan, langkah-langkah apa yang harus diambil atau tidak mengambil, dan bagaimana mengukur nilai tambah, banyak organisasi melompat ke solusi, program, pelatihan dan inisiatif lainnya. Hasil dalam upaya keselamatan ini seringkali menyebabkan ketidakcocokan antara program K3 perusahaan dan kegiatan bisnis lainnya. Karyawan kemudian berpikir keselamatan tidak lebih dari serangkaian program bulan dan tidak dapat mengerti mengapa pilihan yang dibuat, sehingga dukungan mereka terhadap strategi K3 akan menjadi minim
  3. Mengabaikan budaya. Upaya terutama berfokus pada pencegahan insiden tanpa mempertimbangkan kesenjangan antara budaya yang diinginkan dan kondisi saat ini. Kita tahu budaya faktor penyebab upaya kepatuhan dan keunggulan K3 bisa berhasil atau gagal. Budaya adalah mekanisme keberlanjutan utama dari suatu perusahaan
  4. Bersaing dengan strategi bisnis daripada dintegrasikan dan memberi nilai tambah. K3 tidak akan pernah menjadi nilai inti dalam budaya perusahaan sampai strategi K3 sejalan dengan dan mendukung strategi bisnis, bukannya menghambat strategi bisnis. Harus ada keyakinan bersama bahwa K3 memungkinkan profitabilitas dan produktivitas dari bisnis perusahaan.

Jika strategi K3 perusahaan Anda sebagian besar terdiri dari istilah-istilah yang kosong, hanya berfokus pada program-program baru, mengabaikan budaya, dan tidak terintegrasi ke dalam strategi bisnis, artinya perusahaan Anda tidak menciptakan nilai yang berkelanjutan. Ini adalah waktu untuk memikirkan kembali strategi k3 perusahaan Anda.

Rate this post
Anda Mungkin Juga Suka:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait