Kecelakaan kerja dapat menyebabkan masalah bagi korban kecelakaan dan perusahaan. Kondisi kerja yang mendorong kecelakaan menyajikan bahaya kepada karyawan, dan kecelakaan dapat meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dan berpotensi menempatkan sebuah perusahaan dalam masalah hukum. Mengelola isu-isu keselamatan di tempat kerja bergantung pada rencana aksi yang didefinisikan dengan baik, bisa dicapai dan terukur untuk mengurangi kecelakaan kerja. Meninjau komponen rencana aksi tersebut dapat memberikan wawasan untuk mengembangkan program K3 perusahaan sendiri.
Kebijakan K3
Kebijakan K3 adalah titik awal penting untuk menempatkan komitmen perusahaan terhadap K3 dalam bentuk tindakan. Mengembangkan kebijakan K3 bergantung pada masukan dari manajer dan karyawan di semua tingkat organisasi. Karyawan yang lebih dekat ke garis depan seringkali memiliki wawasan terbesar tentang bahaya nyata yang hadir dalam pekerjaan mereka. Pasang Kebijakan K3 di daerah yang mudah terlihat di sekitar tempat kerja, seperti daerah di mana karyawan bersiap untuk bekerja di fasilitas produksi atau operasi pertambangan, atau di ruang istirahat dalam kantor. Contoh kebijakan K3 mencakup berapa kali wajib istirahat bagi karyawan dalam pekerjaan berat, peralatan keselamatan wajib bagi karyawan di daerah tertentu dan sistem pelaporan kecelakaan kerja yang mempermudah proses identifikasi dan penjelasan bahaya di tempat kerja potensial.
Insentif K3
Insentif mempromosikan perilaku kerja yang aman merupakan cara yang lebih positif daripada menggunakan cara paksaan/sanksi. Daripada berfokus pada tindakan disiplin untuk pelanggaran, ada baiknya perusahaan memberikan insentif untuk penghargaan individu, tim ataupun departemen yang secara keseluruhan memenuhi standar K3. Bisa juga dipertimbangkan untuk memberikan bonus uang tunai di setiap bulan kepada departemen yang berkaitan pdengan pekerjaan berbahaya bebas kecelakaan pada bulan tersebut.
Pelatihan K3
Pelatihan karyawan pada isu-isu keamanan merupakan taktik berorientasi aksi yang dapat mengubah tujuan K3 menjadi kenyataan. Pelatihan K3 harus dimulai dengan karyawan baru, yang harus diminta untuk lulus ujian keselamatan sebelum hari pertama kerja. Semua manajer baru harus menjalani pelatihan keselamatan untuk mengurangi kecelakaan di tempat kerja. Mengambil pelatihan K3 perusahaan ke tingkat berikutnya dengan skenario role-playing dengan peserta pelatihan dan memungkinkan mereka untuk belajar dengan cara terjun langsung dengan peralatan yang nyata, bukan hanya membaca melalui kebijakan dan undang-undang.
Audit K3
Rencana tindakan yang efektif termasuk didalamnya adalah sistem pemantauan untuk terus mengukur efektivitas pelaksanaan rencana dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan rencana. Audit sistem K3 perusahaan secara teratur, bandingkan perubahan kebijakan baru-baru ini dan langkah-langkah tindakan untuk perubahan di tingkat kecelakaan dari waktu ke waktu. Jumlah kecelakaan yang terjadi per minggu, bulan atau tahun dapat menjadi matrik terbaik untuk digunakan ketika menganalisis efektivitas rencana keselamatan.
Demikian Penjelasan kami mengenai Rencana Aksi untuk Mengurangi Kecelakaan di Tempat Kerja. Semoga bermanfaat bagi anda dan perusahaan anda.
Lengkapi pengetahuan Anda tentang Bahan dan Bahaya Kimia dengan mengikuti Training Ahli K3 Listrik berikut.
Daftarkan diri Anda dalam Training Ahli K3 Listrik Sertifikasi Kemnaker RI berikut (Pasti Running):
Jakarta: 13 – 25 Maret 2017
Contact Person: Kartika | 08111797484 |[email protected]
Surabaya: 13 – 25 Maret 2017
Contact Person: Ardi | 08111798354 | [email protected]
Untuk informasi seputar Konsultasi dan Assessment K3, silakan klik di sini
