No Comments
Tags: ISO and SMK3

4 Tips Mengendalikan Bahaya Bekerja Sendirian (Lone Worker)

4 Tips Mengendalikan Bahaya Bekerja Sendirian (Lone Worker)4 Tips Mengendalikan Bahaya Bekerja Sendirian (Lone Worker)
4 Tips Mengendalikan Bahaya Bekerja Sendirian (Lone Worker)4 Tips Mengendalikan Bahaya Bekerja Sendirian (Lone Worker)

Seorang petugas keamanan diharuskan melakukan patrol sendirian ke seluruh area tempat kerja. Biasanya, dia melakukan hal tersebut hanya dalam 20 menit, namun kali ini teman-teman kerjanya terpaksa harus mencari dia karena sudah 2 jam berlalu namun petugas tersebut belum kembali. Ternyata, setelah rekan kerjanya mencari,

petugas tersebut ditemukan telah tewas meninggal dengan tanda-tanda seperti serangan jantung. Pada kasus di atas, pertolongan yang lebih cepat mungkin saja dapat menyelamatkan nyawa petugas tersebut

Kasus ini adalah contoh kasus dari Pekerja Sendiri (Lone Worker). Health Safety Executive mendeskripsikan bahwa Pekerja Sendiri adalah mereka yang bekerja sendirian tanpa pengawasan langsung atau dalam jarak yang dekat. Pekerja sendiri akan kesulitan dalam meminta tolong karena tidak ada yang mendengar atau melihat mereka.

Para pekerja sendiri dapat mendapatkan resiko yang lebih berat daripada mereka yang bekerja. Menurut TUC, Beberapa pekerja seperti petugas kesehatan, kurir pos dan jasa gawat darurat adalah yang paling banyak diserang. Di sebuah ritel di mana bekerja sendiri adalah umum, khususnya di “toko pojok” yang kecil, TUC menemukan 20.000 penjaga toko diserang secara fisik di Inggris bahkan jumlahnya akan lebih banyak jika ancaman secara verbal juga dimasukkan.

Berikut adalah 4 tahap dalam mengendalikan bahaya dari Pekerja Sendiri:

  1. Pembuatan Prosedur

Prosedur yang khusus terkait dengan pekerja sendiri mutlak diperlukan untuk mengendalikan bahaya dari pekerja sendiri. Prosedur tersebut dapat berisi skup dari “pekerja sendiri” itu apa saj, dalam durasi berapa serta apa definisi spesifik lain dalam pekerja sendiri. Prosedur juga dapat mengatur pembagian tanggung jawab dari manajemen juga dalam kasus jika ada intervensi kontraktor. Selain itu, pengendalian terhadap kondisi darurat juga dapat dimasukkan.

  1. Identifikasi Resiko

Semua lokasi dan pekerjaan yang masuk dalam kategori pekerja sendiri harus diidentifikasi dan direkam dalam dokumen. Penting juga agar karyawan-karyawan terlibat dalam identifikasi resiko yang ada.

  1. Pengendalian Resiko

Pengendalian resiko harus mempertimbangkan hierarki pengendalian bahaya. Beberapa contoh pengendalian resiko berdasarkan hierarki pengendalian bahaya adalah sebagai berikut:

  • Eliminasi: Beberapa pekerja berbahaya seperti bekerja di atap dan di ruang terbatas mutlak harus menggunakan metode eliminasi bahaya bekerja sendiri. Setiap pekerja harus didampingi minimum oleh 1 orang dalam metode eliminasi
  • Substitusi: Misalnya merubah jam kerja, patroli malam diubah menjadi hanya ketika siang dengan kondisi lebih ramai orang.
  • Pengendalian Engineering: beberapa contoh antara lain adalah
    • Pemasangan CCTV
    • Penggunaan Radio Handy Talky untuk tetap terus berkomunikasi
    • Penggunaan aplikasi panic button
    • Penggunaan Life Saver yang dapat mendeteksi jika pengguna jatuh terbaring ataupun bisa juga sebagai panic button
  • Kendali Organisasi:
    • Pelatihan terkait dengan bahaya bekerja sendiri
    • Membuat mekanisme setiap beberapa waktu sekali harus melapor ke orang terdekat
    • Menggunakan izin kerja
  1. Pemantauan Implementasi di Lapangan

Pemantauan pelaksanaan sangat penting dalam pengendalian bahaya pekerja sendiri. Dengan pemantauan, kita bisa melihat di mana titik lemah dalam pengendalian kita sehingga kita bisa terus melakukan pengembangan yang terus menerus guna mencegah terjadinya kecelakaan akibat bekerja sendiri.

Sumber : Katigaku.com

Rate this post
Anda Mungkin Juga Suka:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait