No Comments
Tags: Artikel

Kupas Tuntas Basic Sea Survival, Panduan Wajib bagi Pekerja Offshore

Kupas Tuntas Basic Sea Survival, Panduan Wajib bagi Pekerja Offshore

Bekerja di laut memerlukan kesiapan khusus, terutama bagi pekerja di industri Oil & Gas, perkapalan, dan sektor maritim lainnya. Salah satu pelatihan yang wajib diikuti adalah Basic Sea Survival Training, yang melengkapi pekerja dengan keterampilan untuk bertahan hidup di laut.

Pelatihan ini sangat krusial, mengingat risiko tinggi yang dihadapi saat bekerja di offshore. Selain itu, pelatihan ini juga menjadi bagian dari standar keselamatan internasional dan regional yang harus dipenuhi pekerja laut.

Apa Itu Basic Sea Survival?

Basic Sea Survival adalah pelatihan yang mengajarkan keterampilan bertahan hidup di laut, seperti menggunakan jaket pelampung, mengapung, menyelamatkan diri, serta menghadapi kondisi seperti hipotermia. Ini bukan hanya soal teori, tetapi juga praktik langsung di laut.

Pelatihan ini wajib diikuti oleh pekerja di sektor offshore, kru kapal, serta tim penyelamat laut. Selain itu, pelatihan seperti Basic Fire Fighting dan First Aid juga diperlukan untuk mempersiapkan pekerja menghadapi kondisi darurat.

Bahaya di Laut dan Pentingnya Persiapan

Lingkungan laut memang bukan habitat asli manusia. Namun, dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, kita dapat menghadapi tantangan tersebut. Beberapa kecelakaan yang sering terjadi di laut, seperti Man Overboard, platform runtuh, kebakaran, atau kecelakaan transfer pekerja dari kapal ke platform, dapat diminimalisasi dengan kesiapan yang matang.

Kecelakaan di laut dapat dibagi menjadi dua kategori: controlled dan uncontrolled. Jika ada waktu cukup, evakuasi bisa dilakukan menggunakan alat keselamatan seperti sekoci atau life raft. Namun, jika tidak, melompat ke laut adalah pilihan terakhir.

Baca juga : Dampak Perubahan Iklim terhadap Manajemen Risiko Operasional pada Area Pengolahan Gas Offshore

Teknik Melompat ke Laut yang Aman

Melompat ke laut harus dilakukan dengan teknik yang benar agar mengurangi risiko cedera. Pastikan untuk melompat dari ketinggian yang aman (di bawah 5 meter). Jika dari deck yang lebih tinggi, turunkan diri terlebih dahulu ke level lebih rendah. Pelatihan Basic Sea Survival mengajarkan teknik melompat yang benar untuk menghindari cedera fatal.

Jenis-Jenis Life Jacket (Pelampung)

Dalam pelatihan ini, peserta juga belajar tentang 5 jenis life jacket yang digunakan dalam berbagai kondisi:

  1. Tipe I: Digunakan di offshore, mendukung kepala korban agar tetap di atas air meskipun pingsan.
  2. Tipe II: Digunakan di near shore untuk pengapungan lebih singkat.
  3. Tipe III: Untuk pengapungan cepat dalam situasi darurat.
  4. Tipe IV: Didesain untuk kegiatan olahraga.
  5. Tipe V: Pelampung khusus, seperti yang digunakan di kolam renang.

Teknik Bertahan di Laut

Setelah terjun ke laut, pastikan untuk memilih lokasi pendaratan yang aman. Hindari melompat sejajar dengan arah angin, terutama jika kebakaran yang terjadi di platform. Lakukan lompatan dengan sudut sekitar 30-45 derajat untuk menghindari terjangan api atau serpihan.

Sesaat setelah terjun, peluk erat pelampung dan usahakan posisi tubuh tetap stabil. Berenang menjauhi sumber bahaya, seperti kapal atau platform yang tenggelam. Dalam kondisi ini, penting untuk menghemat tenaga karena faktor kunci bertahan hidup adalah efisiensi, bukan kekuatan fisik.

Baca juga : 10 Produk Pelindung Pernapasan Pekerja zona Beracun Offshore

Menghadapi Bahaya di Laut

Terdapat tiga bahaya utama di laut: tenggelam, paparan elemen alam (seperti sinar matahari atau dinginnya air laut), dan kembali terpapar bahaya awal. Faktor seperti kekuatan fisik, berat badan, dan pakaian yang digunakan dapat membantu meningkatkan peluang bertahan hidup.

Jika terjebak di laut dalam waktu lama, lakukan posisi HELP (Heat Escape Lessening Procedure) untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Jika ada lebih dari satu korban, lakukan posisi HUDDLE untuk saling menghangatkan dan menjaga moral bertahan hidup.

Menghadapi Hypothermia

Hypothermia adalah ancaman serius di laut. Gejala awalnya adalah menggigil, mati rasa, dan kebingungan. Jika mengalami hypothermia, segera lakukan perawatan dengan menghangatkan tubuh korban menggunakan selimut atau tubuh penolong.

Menunggu Bantuan: Lifecraft dan Penyemangat

Lifecraft adalah alat penyelamat standar yang tersedia di kapal atau platform. Setelah terjebak di laut, segera aktifkan lifecraft untuk berlindung. Jangan lupa untuk menjaga posisi lifecraft dengan anchor sea agar tidak terombang-ambing.

Di dalam lifecraft, lakukan organisasi kelompok dengan membagi tugas, dan pastikan untuk selalu menjaga komunikasi. Location adalah langkah penting untuk memberi tahu posisi lifecraft pada tim penyelamat. Gunakan alat pemberitahu lokasi seperti EPIRB dan radar reflector untuk memudahkan tim SAR menemukan lokasi.

Langkah Selanjutnya

Setelah memastikan keselamatan sementara, berfokuslah pada comfort. Gunakan bahan-bahan dari survival kit dan pastikan kondisi fisik tetap terjaga untuk bertahan hidup. Jika ada korban yang meninggal, lakukan diskusi dengan bijak untuk keputusan yang terbaik.

Baca juga : 13 Solusi Mencegah Pencemaran Laut akibat Tumpahan Minyak Offshore

Rekomendasi Training Basic Sea Survival: Praktis & Bersertifikat

Untuk Anda yang ingin meningkatkan keselamatan kerja sekaligus memenuhi persyaratan legal di dunia maritim, Indonesia Safety Center menyediakan program pelatihan Basic Sea Survival yang komprehensif dan sesuai standar industri.

Pelatihan ini dirancang untuk:

  • Memberikan pengalaman simulasi nyata di kolam latihan laut
  • Diajarkan oleh instruktur bersertifikat yang berpengalaman.
  • Disertai sertifikat kelulusan resmi untuk kebutuhan kerja di laut

Tertarik mengikuti pelatihannya? Pelajari silabus pelatihannya di sini. Bisa juga langsung chat Admin kami.

Kesimpulan

Pelatihan Basic Sea Survival adalah investasi penting dalam keselamatan kerja di laut. Dengan keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan ini, risiko kecelakaan laut dapat diminimalisasi. Persiapkan diri Anda dengan pelatihan ini untuk meningkatkan peluang bertahan hidup dalam kondisi darurat.

FAQ – Basic Sea Survival

  1. Apa itu Basic Sea Survival Training?
    Basic Sea Survival Training adalah pelatihan yang mengajarkan keterampilan bertahan hidup di laut, termasuk cara menggunakan pelampung, mengapung, dan menyelamatkan diri dalam kondisi darurat seperti kebakaran atau kecelakaan di laut.
  2. Siapa saja yang perlu mengikuti pelatihan ini?
    Pelatihan ini wajib diikuti oleh pekerja di sektor offshore, kru kapal, serta tim penyelamat laut. Pekerja di sektor maritim lainnya juga disarankan untuk mengikuti pelatihan ini.
  3. Apa saja risiko yang dapat dihadapi saat bekerja di laut?
    Risiko yang umum di laut meliputi jatuh ke laut (Man Overboard), kebakaran di platform, kecelakaan saat transfer pekerja, serta kapal tenggelam. Semua risiko ini dapat diminimalisasi dengan pelatihan dan persiapan yang tepat.
  4. Apa yang diajarkan dalam pelatihan Basic Sea Survival?
    Pelatihan ini mencakup teori dan praktik langsung, seperti penggunaan life jacket, teknik melompat ke laut dengan aman, serta cara bertahan hidup di laut, termasuk cara menghadapi hipotermia.
  5. Apa itu life jacket Tipe I, II, III, IV, dan V?
    Life jacket Tipe I digunakan untuk lokasi offshore, Tipe II untuk near shore, Tipe III untuk pengapungan sementara, Tipe IV untuk olahraga, dan Tipe V untuk penggunaan khusus seperti di kolam renang.
  6. Bagaimana cara bertahan hidup setelah terjun ke laut?
    Setelah terjun, pastikan untuk memilih lokasi pendaratan yang aman, berenang menjauhi sumber bahaya, dan menghemat tenaga. Menggunakan teknik bertahan hidup yang efisien sangat penting.
  7. Apa itu hypothermia dan bagaimana cara menanganinya?
    Hypothermia terjadi ketika tubuh kehilangan panas dengan cepat di air dingin. Gejalanya termasuk menggigil dan kebingungan. Penanganannya meliputi menghangatkan tubuh korban dengan selimut atau tubuh penolong.
  8. Apa itu lifecraft dan bagaimana cara menggunakannya?
    Lifecraft adalah alat penyelamat yang digunakan untuk berlindung setelah terjebak di laut. Pastikan untuk mengaktifkannya dengan benar dan menjaga posisinya agar tidak terombang-ambing.
  9. Apa yang harus dilakukan jika bantuan tidak kunjung datang?
    Jika bantuan terlambat, fokus pada comfort dan organisasi kelompok. Gunakan survival kit dengan bijak, dan beri tahu posisi Anda dengan alat pemberitahu lokasi seperti EPIRB.
  10. Apakah pelatihan ini wajib bagi pekerja di laut?
    Ya, pelatihan ini menjadi bagian dari standar keselamatan internasional dan regional yang harus dipenuhi pekerja di industri kelautan dan perkapalan, terutama di sektor offshore.
Rate this post
Anda Mungkin Juga Suka:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait