Api bisa menjadi kawan sekaligus lawan dan hal ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebab api ketika menjadi lawan akan melahap tanpa pandang bulu, sampai-sampai disebut sijago merah. Sehingga memiliki alat pemadam api yang efektif adalah suatu keharusan. Mengapa ? Sebab alat pemadam api dapat membuat ketenangan sebagai bentuk upaya pencegahan kalau-kalau terjadi hal tidak diinginkan.
Lalu mengenai alat pemadam api juga memiliki berbagai jenis yang biasanya umum digunakan. Hal tersebut dapat dibedakan berdasarkan media pemadamnya, dan sistem kerjanya. Maka banyaknya jenis pemadam api menjadi salah satu alasan penulisan artikel sebagai bentuk memperkenalkan. Melaluinya diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami jenis dan penggunaan alat pemadam api yang tepat.
Pengertian Alat Pemadam Api dan Manfaatnya
Alat pemadam api digunakan untuk memadamkan api dan melindungi diri dari bahaya kebakaran. Bisa berupa pemadam api portable, sistem pemadam api otomatis, selimut pemadam api, sistem sprinkle. Alat pemadam api dapat memberikan manfaat dalam mencegah kematian dan cedera, melindungi properti, mencegah kerusakan lingkungan, meningkatkan kesadaran keselamatan, dan bentuk kepatuhan terhadap regulasi.
Baca juga : Mengenal APAR : Pengertian, Jenis Apar, Jenis Media Pemadam, Fungsi, dan Contohnya
Jenis-jenis Alat Pemadam Api
Berdasarkan Media Pemadamnya:
- APAR Powder (Bubuk Kimia): untuk Memadamkan Api Kelas A, B, dan C
APAR Powder menggunakan bubuk kimia sebagai media pemadamnya dan cocok untuk memadamkan kebakaran kelas A, B, dan C. Dimana yang dimaksud dengan kelas A adalah bahan padat seperti kayu, kertas, kain, dan plastic. Kelas B bahan cair atau bahan yang mudah terbakar seperti minyak, bensin, atau pelarut organik. Kelas C bahan gas seperti propana, butana, atau metana yang semuanya mengalami kebakaran dan dibedakan menjadi beberapa kelas sesuai jenis benda yang terbakar.Sementara wilayah yang direkomendasikan APAR Powder adalah rumah tangga, tempat kerja, kendaraan, dan tempat umum lainnya. Sebab mudah dibawa, sehingga mudah diakses dalam situasi darurat dan efektif dalam memadamkan api.
- APAR Busa (Foam): untuk memadamkan api kelas A dan B
Alat pemadam api yang menggunakan busa sebagai media pemadamnya dan khusus dirancang untuk memadamkan api untuk kelas A dan B. Dimana menggunakan larutan busa yang dihasilkan dari campuran air dan agen pemadam busa khusus. Oleh karenanya, APAR busa bekerja dengan cara membungkus dan mendinginkan bahan bakar, sehingga menghentikan proses pembakaran. - APAR CO2 (Karbon Dioksida): untuk memadamkan api kelas B dan C
Jenis alat pemadam api yang menggunakan karbon dioksida (CO2) sebagai media pemadamnya, dan ditujukan memadamkan api untuk kelas B dan C. Yang mana CO2 bekerja dengan cara menghilangkan oksigen dari lingkungan sekitar api, sehingga memadamkan kebakaran tanpa meninggalkan residu yang dapat merusak peralatan atau lingkungan. Sehingga cocok digunakan di berbagai lingkungan, termasuk tempat-tempat dengan risiko kebakaran kelas B dan C seperti laboratorium kimia, area penyimpanan bahan-bahan berbahaya, dan ruang mesin. - APAR Air: untuk Memadamkan Api Kelas A
APAR air adalah jenis alat pemadam api yang menggunakan air sebagai media pemadamnya dan dimanfaatkan untuk memadamkan api kelas A. APAR air juga unggul dan cocok untuk digunakan di berbagai lingkungan, termasuk rumah tangga, tempat kerja, sekolah, dan area komersial.
Berdasarkan Sistem Kerjanya:
- Stored Pressure: Tekanan Langsung
Stored pressure adalah jenis alat pemadam api yang menggunakan tekanan langsung dari wadah penyimpanan untuk melepaskan media pemadam saat digunakan. Sehingga cocok untuk berbagai jenis media pemadam, termasuk serbuk kimia, air, gas, dan busa. Lalu seperti apa bentuk aplikasinya ? Bisa berupa APAR Powder, APAR CO2, APAR Air, dan APAR Busa adalah beberapa contoh alat pemadam api portable dengan sistem tekanan langsung. - Cartridge Pressure: Tekanan Tidak Langsung
Cartridge pressure adalah jenis alat pemadam api yang menggunakan kartrid atau kapsul gas yang terpisah untuk memberikan tekanan pada media pemadam saat digunakan. Sedangkan aplikasinya berupa beberapa alat pemadam api otomatis, seperti sistem sprinkler otomatis, menggunakan sistem tekanan tidak langsung dengan kartrid atau kapsul gas. Serta alat pemadam api portable dengan media pemadam tertentu, seperti APAR Foam, juga dapat menggunakan sistem ini.
Baca juga : Keselamatan dan Kesehatan Kerja saat Ramadan
Cara Penggunaan Alat Pemadam Api yang Tepat
- Bacalah Instruksi Penggunaan Alat Sebelum Digunakan : temukan instruksi penggunaan, baca instruksi dengan teliti, pahami jenis kebakaran yang dapat dipadamkan, pelajari cara mengaktifkan alat pemadam api, kenali cara mengarahkan nozzle, perhatikan instruksi khusus, simpan instruksi penggunaan dengan aman, dan kamu jangan pernah ragu ketika muncul pertanyaan di benakmu.
- Pastikan Alat Dalam Kondisi Baik dan Siap Digunakan : periksa secara rutin, lakukan pengecekkan tekanan, gantilah kartrid atau kapsul gas kadaluarsa, isi ulang media pemadam yang kosong, simpan ditempat yang mudah diakses, lakukan pelatihan reguler, perhatikan instruksi penggunaan dan panduan produsen, serta kamu juga harus mencatat pemeliharaan sekaligus pemeriksaan sebagai bentuk kewaspadaan melindungi alat pemadam kebakaran.
- Tarik Pin Pengaman : temukan tim pengaman, periksa kondisi pin, pastikan kesiapan, tarik pin dengan mantap, perhatikan tindakan pengaman tambahan, simpan pin dengan aman, dan lakukan pengamatan awal.
- Arahkan Nozzle Alat Ke Sumber Api : perhatikan sumber api, kamu harus memposisikan dirimu dengan aman, pegang alat secara stabil, arahkan nozzle ke arah yang tepat, perhatikan arus media pemadam, jangan mengarahkan ke orang atau pemadam, dan gerakkan nozzle sesuai dengan perkembangan api. Lalu, semprotkan media pemadam dengan merata, perhatikan tanda-tanda kemajuan.
- Tekan Tuas dan Semprotkan Alat Ke Sumber Api Dengan Gerakan Menyapu : pastikan arah nozzle dengan tepat, pastikan posisi kamu berdiri aman, tekan tuas pengaktif dengan benar, semprotkan media pemadam dengan gerakan menyapu, perhatikan respons api, dan lakukan gerakan menyapu dengan rata.
- Jaga Jarak Aman dari Sumber Api : kamu harus tetap tenang dan waspada, pastikan jarak aman, perhatikan lingkungan sekitar, gunakan alat pemadam dengan tepat, hindari terlalu dekat dengan api demi menjaga keamanan, perhatikan kemungkinan akan adanya ledakan kembali, serta koordinasi dengan tim penyelamat.
Baca juga : Mitigasi Bahaya Kebakaran dan Ledakan pada Area Processing Offshore melalui Otomasi Cerdas (AI)
Tips Merawat Alat Pemadam Api
- Periksa Alat Secara Berkala untuk Memastikan Kondisinya : jadwalkan pemeriksaan rutin, periksa fisik alat, periksa tekanan, lihat media pemadam dan periksa, perhatikan tanggal kadaluarsa, cek kelengkapan dan aksesibilitas, tes fungsionalitas, serta buat catatan pemeriksaan.
- Isi Ulang APAR Setelah Digunakan : periksa kondisi APAR setelah digunakan, Jika masih ada media pemadam yang tersisa dalam tabung APAR setelah penggunaan, pastikan untuk mengosongkannya sebelum mengisi ulang. Lalu, Setelah tabung kosong, lakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap seluruh komponen APAR. Kemudian isi ulang media pemadam, tutup tabung dan pasang kembali komponen, lakukan pemeriksaan lanjutan, dan catat pengisian ulang sebagai bentuk dokumentasi. Serta simpan kembali APAR di tempat biasanya diletakkan.
- Ganti Alat yang Sudah Rusak atau Kadaluarsa : pemeriksa kondisi alat secara berkala, perhatikan tanggal kadaluarsa, perhatikan tanda-tanda kerusakan atau penurunan kualitas, lakukan pemeriksaan setelah penggunaan, simpan catatan pemeliharaan, kemudian lakukan kembali pemeriksaan setelah penggantian.
- Lakukan Pelatihan Penggunaan Alat Pemadam Api Secara Berkala : sebab bisa meningkatkan kesadaran dan keterampilan, bentuk kesiapan dalam menghadapi kebakaran, dapat mengurangi risiko kecelakaan atau kerugian, serta memperbarui pengetahuanmu mengenai prosedur keselamatan.
Kesimpulan
Memahami jenis dan penggunaan alat pemadam api yang tepat sangat penting untuk memadamkan api dan melindungi diri dari bahaya kebakaran. Dengan pengetahuan dan persiapan yang matang, risiko kerusakan dan korban jiwa akibat kebakaran dapat diminimalkan.
Sebab, keselamatan merupakan prioritas dan tanggung jawab masing-masing individu untuk menjaga dirinya. Namun, itu bukan berarti menghalalkan untuk menonjolkan sikap ego dan main aman sendiri. Sebab manusia sebagai makhluk sosial harus bertanggung jawab akan dirinya sendiri dan orang lain, dan itu dibuktikan dengan pemakaian alat pemadam kebakaran agar tidak menyebar dan memakan korban jiwa.