Mengenal APAR : Pengertian, Jenis Apar, Jenis Media Pemadam, Fungsi, dan Contohnya

Mengenal APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Pengertian, Jenis Apar, Jenis Media Pemadam, Fungsi, dan Contohnya

Pencegahan dan penanggulangan kebakaran merupakan aspek penting dalam menjaga keselamatan manusia, harta benda, dan lingkungan. Kebakaran dapat terjadi di mana saja, baik di rumah, kantor, pabrik, atau tempat umum lainnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran sangatlah krusial.

Salah satu alat yang sangat penting dalam penanggulangan kebakaran adalah Alat Pemadam Api Ringan (APAR). APAR adalah alat yang dirancang khusus untuk memadamkan kebakaran pada tahap awal sebelum api menjadi besar dan sulit dikendalikan. APAR biasanya mudah diakses dan mudah digunakan oleh siapa pun dalam situasi darurat.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas secara mendalam pengertian, jenis, fungsi, dan memberikan contoh APAR. Dengan memahami APAR, diharapkan masyarakat akan lebih siap dan mampu bertindak cepat dalam menghadapi kebakaran serta mengurangi potensi kerugian akibat kebakaran.

Definisi APAR

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah perangkat portabel yang dirancang khusus untuk memadamkan kebakaran pada tahap awal, yaitu ketika api masih kecil dan mudah dikendalikan. APAR biasanya terdiri dari tabung atau silinder yang berisi zat pemadam api tertentu, seperti air, busa, atau bahan kimia kering, yang dapat disemprotkan ke area yang terbakar dengan menggunakan nozzle atau semprotan.

Jenis-jenis APAR yang umum digunakan antara lain

  1. APAR berbasis air: Mengandung air yang disemprotkan ke area yang terbakar untuk menghentikan proses pembakaran dengan mendinginkan suhu dan menghilangkan sumber panas.
  2. APAR berbasis busa: Mengandung larutan busa yang memiliki kemampuan membentuk lapisan film yang menutupi permukaan bahan bakar, sehingga menghambat oksigen dan mendinginkan permukaan yang terbakar.
  3. APAR berbasis bahan kimia kering: Mengandung bahan kimia kering, seperti serbuk kimia atau gas yang non-korosif, yang dapat memadamkan api dengan cara menghambat rantai reaksi kimia yang terjadi pada proses pembakaran.

Perbedaan utama antara APAR dengan alat pemadam api lainnya terletak pada portabilitas dan kemudahan penggunaannya. APAR dirancang agar mudah diangkut dan digunakan oleh siapa pun dalam situasi darurat. Selain itu, APAR juga dirancang untuk memadamkan kebakaran pada tahap awal, ketika api masih kecil dan dapat dikendalikan dengan cepat sebelum berkembang menjadi kebakaran besar.

Sementara itu, alat pemadam api lainnya, seperti hydrant atau sprinkler system, umumnya terpasang secara permanen di bangunan atau area tertentu. Hydrant membutuhkan sambungan dengan sumber air yang memadai, sedangkan sprinkler system merupakan sistem otomatis yang akan aktif ketika mendeteksi suhu tinggi atau asap.

Baca juga : Mitigasi Bahaya Kebakaran dan Ledakan pada Area Processing Offshore melalui Otomasi Cerdas (AI)

Jenis-jenis APAR

Berdasarkan media pemadam, Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan zat pemadam yang terkandung di dalamnya:

  1. APAR Powder (Bubuk Kimia Kering):
    • Mengandung serbuk kimia kering sebagai media pemadam.
    • Efektif untuk memadamkan kebakaran kelas ABC, yaitu kebakaran yang melibatkan bahan padat, cair, dan gas.
    • Cocok untuk penggunaan pada berbagai jenis kebakaran.
  2. APAR Busa (Foam):
    • Mengandung larutan busa yang dapat membentuk lapisan pelindung di atas permukaan bahan bakar.
    • Efektif untuk memadamkan kebakaran kelas A (bahan padat) dan kebakaran kelas B (bahan cair dan mudah terbakar).
    • Digunakan pada kebakaran yang melibatkan minyak, bensin, dan bahan-bahan cair lainnya.
  3. APAR Karbon Dioksida (CO2):
    • Mengandung gas karbon dioksida yang bekerja dengan menghilangkan oksigen dan mendinginkan area yang terbakar.
    • Efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C (bahan gas).
    • Cocok untuk peralatan elektronik dan ruangan yang mengandung peralatan listrik.
  4. APAR Cair (Water Based):
    • Mengandung air sebagai media pemadam.
    • Efektif untuk memadamkan kebakaran kelas A.
    • Biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran pada bahan padat seperti kayu, kertas, dan kain.

Berdasarkan kapasitas, APAR dapat memiliki berbagai ukuran sesuai dengan bobot atau massa media pemadam yang terkandung di dalamnya:

  • APAR 1 kg
    • Kapasitas 1 kilogram, ringan dan mudah diangkut.
    • Cocok untuk penggunaan di tempat-tempat yang membutuhkan APAR dengan mobilitas tinggi.
  • APAR 2 kg
    • Kapasitas 2 kilogram, sedikit lebih besar dari APAR 1 kg.
    • Tetap mudah diangkut dan umumnya memiliki daya pemadam yang lebih besar.
  • APAR 3 kg
    • Kapasitas 3 kilogram, memberikan daya pemadam yang lebih tinggi daripada ukuran yang lebih kecil.
    • Cocok untuk ruangan atau area yang memerlukan perlindungan tambahan.
  • APAR 6 kg
    • Kapasitas 6 kilogram, memiliki daya pemadam yang lebih besar dan biasanya digunakan untuk kebakaran yang lebih besar atau berisiko tinggi.

Pemilihan jenis APAR dan kapasitasnya sebaiknya didasarkan pada jenis kebakaran yang mungkin terjadi dan kebutuhan spesifik di lokasi penggunaan.

Jenis Media Pemadam APAR

  1. Powder (Bubuk Kimia Kering):
    • Kelas Kebakaran: A, B, dan C.
    • Deskripsi: Mengandung serbuk kimia kering yang efektif untuk memadamkan kebakaran pada berbagai jenis bahan, termasuk bahan padat (kelas A), bahan cair (kelas B), dan gas (kelas C).
  2. Busa (Foam):
    • Kelas Kebakaran: A dan B.
    • Deskripsi: Mengandung larutan busa yang dapat membentuk lapisan pelindung di atas permukaan bahan bakar. Efektif untuk memadamkan kebakaran pada bahan padat (kelas A) dan bahan cair (kelas B).
  3. Karbon Dioksida (CO2):
    • Kelas Kebakaran: B dan C.
    • Deskripsi: Mengandung gas karbon dioksida yang bekerja dengan menghilangkan oksigen dan mendinginkan area yang terbakar. Cocok untuk memadamkan kebakaran pada bahan cair (kelas B) dan gas (kelas C).
  4. Cair (Water Based):
    • Kelas Kebakaran: A.
    • Deskripsi: Mengandung air sebagai media pemadam. Efektif untuk memadamkan kebakaran pada bahan padat (kelas A).

Dengan memahami karakteristik masing-masing jenis APAR, pengguna dapat lebih mudah memilih alat yang sesuai dengan risiko kebakaran di lingkungan atau tempat tertentu. Ketersediaan APAR yang sesuai dengan kelas kebakaran yang mungkin terjadi dapat meningkatkan efektivitas penanganan kebakaran dan melindungi kehidupan serta properti.

Baca juga : 3 Sistem Proteksi Kebakaran Wajib Dimiliki Kilang Produksi LNG

Fungsi APAR

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) memainkan peran krusial dalam memadamkan api pada tahap awal dan mencegah kebakaran kecil berkembang menjadi besar. Berikut adalah beberapa manfaat utama APAR dalam konteks tersebut:

  1. Memadamkan Api pada Tahap Awal:
    • APAR dirancang khusus untuk digunakan pada tahap awal kebakaran, ketika api masih kecil dan dapat dikendalikan dengan cepat.
    • Penanganan segera pada fase awal ini dapat menghentikan pertumbuhan api dan mencegah kerusakan yang lebih besar.
  2. Mencegah Kebakaran Berkembang Menjadi Besar:
    • Dengan menggunakan APAR pada tahap awal kebakaran, potensi untuk kebakaran berkembang menjadi besar dapat diminimalkan.
    • Media pemadam yang efektif dalam APAR dapat secara efisien menghentikan perambatan api, mengurangi risiko kerusakan dan bahaya yang lebih besar.
  3. Memberikan Waktu untuk Evakuasi:
    • Penggunaan APAR memberikan waktu berharga bagi orang-orang di sekitar untuk melakukan evakuasi dengan aman.
    • Dengan memadamkan api pada tahap awal, risiko terjebak di dalam bangunan atau area yang terkena kebakaran dapat dikurangi, meningkatkan keselamatan individu.
  4. Mengurangi Potensi Kerugian Materi dan Properti:
    • Dengan menghentikan kebakaran pada tahap awal, APAR membantu mengurangi kerugian materi dan properti yang mungkin terjadi akibat api.
    • Ini dapat melibatkan perlindungan terhadap peralatan elektronik, dokumen berharga, atau barang berharga lainnya.
  5. Meningkatkan Kesadaran Keselamatan:
    • Ketersediaan APAR di tempat-tempat strategis dapat meningkatkan kesadaran keselamatan di antara penghuni atau pekerja di suatu area.
    • Pelatihan yang tepat dalam penggunaan APAR juga dapat menjadi bagian dari program keselamatan yang lebih besar di suatu tempat.

Secara keseluruhan, APAR berperan penting dalam strategi pencegahan dan penanggulangan kebakaran, memberikan lapisan pertahanan pertama untuk melindungi kehidupan, harta benda, dan lingkungan. Kecepatan tindakan dengan menggunakan APAR pada tahap awal sangat krusial untuk mencapai efektivitas maksimal dalam mengatasi kebakaran.

Baca juga : 15 Risiko Kebakaran Paling Sering Terjadi di Kilang Penyulingan Minyak

Cara Penggunaan APAR

Cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) umumnya melibatkan beberapa langkah sederhana. Berikut adalah penjelasan lebih rinci untuk setiap langkah:

  1. Tarik Pin Pengaman:
    • Langkah pertama adalah menemukan dan menarik pin pengaman yang terletak pada bagian depan atau samping APAR. Pin ini bertindak sebagai pengaman agar APAR tidak secara tidak sengaja disemprotkan.
    • Tarik pin dengan kekuatan cukup untuk memutuskan segel atau kawat yang menjaganya agar dalam keadaan siap pakai.
  2. Arahkan Nozzle ke Pangkal Api:
    • Setelah pin pengaman ditarik, arahkan nozzle (ujung semprot) APAR ke pangkal api atau titik sumber api.
    • Pastikan nozzle diarahkan secara efektif ke area yang terbakar untuk hasil pemadaman yang optimal.
  3. Tekan Tuas untuk Memadamkan Api:
    • Tekan tuas atau pegangan yang terdapat pada APAR. Tuas ini berfungsi untuk melepaskan media pemadam api ke arah api.
    • Tekan tuas dengan tegas dan segera memadamkan api. Pastikan untuk tetap berada pada jarak yang aman dari api dan menghindari arah angin agar media pemadam api dapat mencapai target dengan baik.
  4. Sapukan Nozzle dari Kiri ke Kanan dan Atas ke Bawah:
    • Setelah tuas ditekan dan media pemadam api keluar dari nozzle, lakukan gerakan sapuan dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
    • Sapuan ini bertujuan untuk meratakan pemadaman dan memastikan seluruh area yang terbakar tertutupi oleh media pemadam.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan APAR memerlukan kewaspadaan dan ketenangan. Jangan ragu untuk mengambil tindakan cepat dan tepat saat menggunakan APAR untuk memastikan pemadaman kebakaran yang efektif. Selain itu, pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan APAR yang terdapat pada alat atau dalam panduan keamanan setempat untuk memahami langkah-langkah khusus yang mungkin diperlukan.

Baca juga : 5 Alasan Pentingnya Melakukan Fire Safety Audit

Contoh APAR

Berikut adalah contoh penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berdasarkan jenisnya dalam situasi tertentu:

  1. APAR Powder untuk Memadamkan Api di Dapur:
    • Situasi: Terjadi kebakaran di dapur yang disebabkan oleh minyak atau lemak.
    • APAR yang Cocok: APAR Powder (Bubuk Kimia Kering).
    • Langkah-langkah:
      • Tarik pin pengaman APAR Powder.
      • Arahkan nozzle ke pangkal api, khususnya pada sumber kebakaran minyak atau lemak.
      • Tekan tuas untuk memadamkan api dengan menggunakan serbuk kimia kering.
      • Sapukan nozzle dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah untuk meratakan pemadaman dan memastikan seluruh area tercakup.
  2. APAR Busa untuk Memadamkan Api di Kantor:
    • Situasi: Terjadi kebakaran pada printer atau peralatan listrik di kantor.
    • APAR yang Cocok: APAR Busa (Foam).
    • Langkah-langkah:
      • Tarik pin pengaman APAR Busa.
      • Arahkan nozzle ke pangkal api, fokus pada peralatan listrik yang terbakar.
      • Tekan tuas untuk memadamkan api dengan menggunakan larutan busa.
      • Sapukan nozzle dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah untuk meratakan busa dan memastikan pemadaman yang efektif.
  3. APAR Karbon Dioksida untuk Memadamkan Api di Ruang Server:
    • Situasi: Kebakaran kecil di ruang server yang melibatkan peralatan elektronik.
    • APAR yang Cocok: APAR Karbon Dioksida (CO2).
    • Langkah-langkah:
      • Tarik pin pengaman APAR CO2.
      • Arahkan nozzle ke pangkal api, fokus pada peralatan elektronik yang terbakar.
      • Tekan tuas untuk melepaskan gas karbon dioksida yang akan memadamkan api dengan menghilangkan oksigen.
      • Hindari menggunakan sapuan seperti pada APAR Powder, karena CO2 tidak meninggalkan residu.

Penting untuk selalu memilih APAR yang sesuai dengan jenis kebakaran dan area penggunaannya. Selain itu, pelatihan dan pemahaman yang baik tentang cara menggunakan APAR secara efektif juga merupakan bagian penting dari upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

Baca juga : Jangan Panik, Ketahui Cara Selamatkan Diri Saat Kebakaran di Tempat Kerja

Perawatan APAR

Penting untuk menjaga kondisi dan kesiapan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) agar selalu siap digunakan dalam situasi darurat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan APAR tetap efektif:

  1. Periksa Tekanan APAR Secara Berkala:
    • Secara rutin, periksa tekanan APAR untuk memastikan bahwa tekanannya berada dalam rentang yang diizinkan.
    • Jika tekanan terlalu rendah atau terlalu tinggi, segera hubungi ahli pemadam kebakaran atau teknisi yang berkompeten untuk melakukan pengecekan lebih lanjut atau pengisian ulang jika diperlukan.
  2. Lakukan Servis APAR oleh Teknisi Ahli:
    • Rencanakan servis rutin oleh teknisi pemadam kebakaran yang berpengalaman sesuai dengan panduan atau rekomendasi produsen.
    • Servis tersebut dapat mencakup pengecekan visual, pengujian tekanan, dan pemastian bahwa semua komponen APAR berfungsi dengan baik.
  3. Simpan APAR di Tempat yang Mudah Dijangkau:
    • Pastikan APAR disimpan di tempat yang mudah dijangkau, terlihat, dan dapat diakses dengan cepat dalam situasi darurat.
    • Tempatkan APAR di lokasi-lokasi kritis seperti dapur, ruang listrik, atau area dengan risiko kebakaran tinggi.
  4. Beri Tanda dan Instruksi Penggunaan:
    • Berikan tanda atau label yang jelas pada APAR untuk memudahkan identifikasi dan penggunaan.
    • Sertakan instruksi penggunaan yang ringkas agar orang yang tidak terlatih pun dapat menggunakan APAR dengan efektif.
  5. Lakukan Pelatihan dan Simulasi:
    • Lakukan pelatihan dan simulasi penggunaan APAR secara berkala kepada orang-orang yang berada di lingkungan tersebut.
    • Ini akan meningkatkan kesadaran dan keterampilan mereka dalam menggunakan APAR dengan benar dalam situasi darurat.
  6. Perhatikan Tanggal Kadaluarsa dan Pembaharuan:
    • Catat tanggal kadaluarsa pada APAR dan pastikan untuk mengganti APAR yang sudah melewati batas waktu pemakaian atau perlu diperbaharui.
    • Selalu perbarui APAR sesuai dengan peraturan dan panduan setempat.

Dengan menjalankan langkah-langkah di atas secara konsisten, Anda dapat meningkatkan keandalan dan kesiapan APAR untuk mengatasi kebakaran pada saat dibutuhkan..

Kesimpulan

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) merupakan elemen penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Keberadaannya tidak hanya memberikan lapisan pertahanan pertama dalam memadamkan api pada tahap awal, tetapi juga berperan dalam mencegah kebakaran kecil berkembang menjadi kebakaran besar yang dapat merugikan secara signifikan. Pemilihan jenis APAR yang sesuai dengan jenis api yang mungkin dihadapi menjadi faktor krusial dalam memastikan efektivitasnya. Setiap kelas kebakaran memiliki karakteristik yang berbeda, dan pemilihan APAR yang tepat akan meningkatkan kemampuan untuk mengatasi kebakaran dengan efisien. Selain itu, memahami dan mengikuti cara penggunaan APAR yang benar adalah kunci untuk memaksimalkan potensi pemadaman api pada tahap awal dan memberikan waktu yang berharga untuk evakuasi. Dengan menjadikan APAR sebagai bagian integral dari strategi keselamatan, kita dapat meningkatkan kesiapan dan respons terhadap kebakaran, sehingga melindungi kehidupan, harta benda, dan lingkungan dari potensi risiko kebakaran.

Training Fire Risk Assessment

5/5 - (1 vote)
Anda Mungkin Juga Suka:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait