Perbedaan HIRADC Dan HIRARC Dalam Manajemen K3

Apa perbedaan HIRADC Dan HIRARC ? Dalam manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), identifikasi risiko dan pengendalian risiko merupakan langkah penting untuk mencegah kecelakaan dan penyakit kerja. Ada dua pendekatan umum dalam manajemen risiko K3, yaitu HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Controls) dan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control). 

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari perbedaan antara keduanya. Kita juga akan membahas kelebihan masing-masing pendekatan dan implementasi terbaik dalam manajemen K3.

 

A. Apa Itu HIRADC dan HIRARC?

Sebelum membandingkan HIRADC dan HIRARC, mari kita pahami definisi keduanya.

1. HIRADC

HIRADC adalah singkatan dari Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Controls atau Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Penentuan Kontrol. Pendekatan ini memang melibatkan tiga tahap utama tersebut.

Pertama-tama, HIRADC mengidentifikasi bahaya yang ada, lalu mengevaluasi seberapa besar dampak yang mungkin terjadi. Selanjutnya, untuk mengurangi dampak tersebut, HIRADC dapat menentukan kontrol yang tepat, baik berupa berupa perubahan pada proses kerja, peralatan, maupun lingkungan kerja. 

2. HIRARC

HIRARC adalah singkatan dari Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control. Pendekatan ini juga merupakan metode manajemen risiko dalam K3, serta mencakup identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko. 

Meski demikian, HIRARC lebih berfokus pada pengendalian risiko daripada penentuan kontrol. Pendekatan ini menekankan pentingnya mengurangi risiko dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian risiko yang tepat.

Baca juga : HIRADC K3 dalam Lingkungan Kerja Digital

TRAINING HIRARC

B. Perbedaan antara HIRADC dan HIRARC

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, HIRADC dan HIRARC adalah dua pendekatan umum yang digunakan dalam manajemen risiko K3. Kedua pendekatan tersebut memang memiliki beberapa kesamaan dalam tiga tahap utama, yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko. Meski begitu, ada perbedaan penting antara keduanya. Berikut penjelasannya.

1. Fokus Pendekatan

Dari segi fokus pendekatan, HIRADC dan HIRARC memiliki perbedaan penting. Kalau HIRADC lebih berfokus pada penentuan kontrol yang diperlukan untuk mengurangi risiko. Sementara, HIRARC lebih berfokus pada pengendalian risiko dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian yang tepat.

2. Pemahaman Risiko

Dari segi pemahaman risiko, HIRADC juga memiliki perbedaan dengan HIRARC. Kalau HIRADC mengidentifikasi risiko secara keseluruhan dan mengevaluasi dampaknya pada sistem secara umum. Sementara, HIRARC lebih menekankan pemahaman risiko secara spesifik dan langkah-langkah pengendalian yang relevan.

3. Pendekatan Pengendalian Risiko

Dari segi pendekatan pengendalian risiko, HIRADC lebih terfokus pada penentuan kontrol yang sesuai dengan risiko yang diidentifikasi. Sementara, HIRARC menekankan pengendalian risiko dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian yang relevan.

Baca juga : Profesi Operator K3 Umum: Tugas, Kualifikasi, dan Peluang Karir 

C. Kelebihan HIRADC dan HIRARC.

Setiap pendekatan memiliki kelebihan masing-masing tergantung pada konteks dan tujuan manajemen risiko. Berikut adalah beberapa kelebihan dari kedua pendekatan.

1. Kelebihan HIRADC

Kelebihan HIRADC yaitu menekankan pada penentuan kontrol yang efektif sehingga dapat mengurangi risiko. Kemudian, HIRADC juga dapat membantu merancang langkah-langkah pengendalian yang spesifik dan relevan. Kelebihan lainnya, HIRADC dapat membantu mengidentifikasi risiko secara keseluruhan dan dampaknya pada sistem.

2. Kelebihan HIRARC

Pendekatan ini memprioritaskan pengendalian risiko dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian yang tepat. Ini menjadi kelebihan tersendiri dari pendekatan ini karena bisa mendorong pemikiran proaktif dalam mengurangi risiko di tempat kerja. Selain itu, HIRARC juga memiliki kelebihan lain, yaitu lebih berfokus pada pemahaman risiko secara spesifik dan pengendalian yang relevan.

Baca juga : Alasan Sertifikasi Kemnaker Selalu Diminati, Ada Kredibilitas Profesional

D. Implementasi Terbaik dalam Manajemen K3

Dalam manajemen K3, implementasi pendekatan HIRADC atau HIRARC dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi bahaya yang ada di tempat kerja.
  2. Penilaian risiko dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya bahaya dan dampaknya.
  3. Penentuan atau pengendalian risiko dengan merancang langkah-langkah pengendalian yang relevan dan efektif.
  4. Implementasikan langkah-langkah pengendalian risiko yang telah ditetapkan.
  5. Pantau dan evaluasi efektivitas pengendalian risiko yang diterapkan.
  6. Lakukan perbaikan dan penyempurnaan berkelanjutan berdasarkan evaluasi yang dilakukan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, organisasi dapat mengelola risiko dengan lebih baik dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi karyawan.

Baca juga : Peran Operator K3 Migas dalam Industri Energi: Keamanan dan Keberlanjutan

Kesimpulan

HIRADC dan HIRARC adalah dua pendekatan yang umum digunakan dalam manajemen risiko K3 untuk mencegah kecelakaan dan penyakit kerja. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam tahap-tahap utama, perbedaan fokus antara penentuan kontrol dan pengendalian risiko mempengaruhi pendekatan yang diambil. 

Dalam implementasi terbaik, organisasi harus mempertimbangkan konteks dan tujuan mereka dalam memilih pendekatan yang sesuai. Dengan mengelola risiko secara efektif, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan mereka.

Training Hazard Identification Risk Assessment & Risk Control (HIRARC)

5/5 - (1 vote)
Anda Mungkin Juga Suka:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait