Segitiga api adalah istilah yang diberikan pada rumus terjadinya pembakaran: bahan bakar plus oksigen plus panas sama dengan api. Kalau satu komponen saja disingkirkan, Anda tidak hanya memadamkan api, tetapi juga mencegah kebakaran selanjutnya. Mari kita lihat cara kerjanya.
BAHAN BAKAR: Seperti halnya kita, api akan mati tanpa makanan. Regu pemadam kebakaran memanfaatkan prinsip ini untuk mengatasi kebakaran di hutan maupun di perladangan sewaktu mereka menciptakan pemutus api di jalur kebakaran utama. Di dapur, untuk menyingkirkan bahan bakar, kita dapat mematikan saja gasnya. Akan tetapi, dalam kasus-kasus lain, menyingkirkan bahan bakar mungkin sulit atau bahkan mustahil.
OKSIGEN: Sekali lagi, seperti kita, api harus bernapas. Tebarkan satu sekop tanah atau karung di atas api, Anda pun dapat memadamkannya. Biasanya, kadar oksigen harus sampai angka nol barulah api kehabisan napas. Jika Anda mengurangi oksigen dari kadar normalnya yakni 21 persen di udara sekitar kita sampai 15 persen, banyak zat—misalnya, zat cair dan bahkan zat padat yang mudah terbakar—tidak akan terbakar lagi.
PANAS: Sumber panas untuk menyulut api dapat berasal dari penghangat ruangan, kompor, kabel yang tercolok ke stop kontak yang jenuh, percikan atau abu, kilat, atau panas yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan yang busuk, zat kimia yang mudah menguap, atau lainnya. Ingatlah, jika Anda melihat asap, khususnya bila itu berasal dari lemak atau minyak goreng yang dipanaskan, pembakaran spontan dapat terjadi dengan cepat.
Sumber : wol.jw.org