No Comments
Tags: Artikel

BULAN K3 NASIONAL

K3-Safety is My Value

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang sering kita sebut dengan K3 merupakan rangkaian kata kata yang sering terdengar bahkan menjadi simbol dalam setiap kegiatan perusahaan. Salah satunya adalah dikibarkan bendera K3 serta tulisan besar di depan pintu gerbang: “ Utamakan Keselamatan dan Kesehatan

kerja”.  Pertanyaannya adalah  apakah kita atau karyawan benar benar memahami makna dari kalimat tersebut?.  Atau justru karyawan tidak mengenal yang disebut K3 dan jika sudah mengenal apakah manfaatnya buat diri?. Masih banyak pertanyaan mendera terkait dengan hal ini.  

Beberapa fakta diatas adalah cermin dari beberapa kondisi penerapan K3 dalam suatu perusahaan. Realitas ini yang dihadapi oleh teman teman safety dilapangan yang mengharuskan mereka untuk tetap survive dan membangun budaya K3. Mengapa kondisi tersebt diatas terjadi, berikut beberapa analisa penulis berdasarkan kondisi dan pengalaman lapangan, yaitu

  1. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) belum sepenuhnya dikomunikasikan dan disosialiasikan secara efektif kepada semua karyawan,
  2. K3 belum menjadi tujuan dalam setiap aktifitas dan hanya merupakan faktor penunjang yang apabila ditinggalkan tidak secara langsung akan mempengaruhi proses pekerjaan atau produksi,
  3. Program K3 hanya sebatas ‘ spanduk’, theme’ atau muncul  sekali setahun jika ada auditor ekternal melakukan surveillance.

Mengenai hal ini saya akan mengkaji..beberapa hal mengenai pentingnya menerapkan K3 atau safety dari sudut pandang alamiah manusia.

Sebagai manusia ciptaan Yang Maha Kuasa, kita diwajibkan untuk menysukuri atas nikmat dan karunia-Nya karena kita diciptakan sebagai makhluk yang sempurna. Bukti kesempurnaan sifat manusia tersebut salah satunya adalah akal dan pikiran untuk selalu berperilaku dan berada dilingkungan yang aman dan nyaman. 

Perilaku aman adalah suatu sikap atau tindakan serta ucapan yang dapat terlihat nyata untuk menghindari kondisi bahaya disekitarnya. Berbagai reaksi setiap individu dalam merespons lingkungan sekitarnya akan berbeda, tingkat reaksi ini yang kita sebut dengan kesadaran (awareness) terhadap keselamatan dirinya. Individu yang dapat merespons cepat bahaya kemudian bertindak- maka akan aman (safe), sebaliknya individu yang tidak cepat meresponse dan mengganggap sepele bahaya- maka akan mudah terpapar bahaya (unsafe condition). Dapat ditarik garis besar bahwa jika mau aman (safe) kita harus cepat merespons kondisi lingkungan disekitar kita dan selalu berperilaku aman dalam keseharian kita.  

Next, dalam aplikasi sehari hari…….. Seberapa penting K3 kita tempatkan dalam aktifitas sehari hari?. Apa yang sudah dan akan kita lakukan untuk menjalankan K3?.  Pernahkah, terbersit atau terlintas mengenai dua pertanyaan diatas. Saya akan membahas satu persatu mengenai “pentingnya” K3 dan “upaya” apa yang harus kita lakukan untuk menjaga agar kita selamat.

Secara harfiah manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan karunia insting yang kuat untuk menghindari sesuatu yang membahayakan bagi dirinya. Setiap individu akan melakukan tindakan aktif, baik menghindari ( defent) atau menghadapi ( fight) jika ada bahaya yang mengancam. Adanya stimulus akan menimbulkan respond serta reflek untuk menanggapinya. Hal hal diatas adalah kondisi ideal manusia yang dalam keadaan tertentu akan dapat berubah dan akan ada kecenderungan untuk mengabaikannya. Artinya nilai harfiah “selamat” diabaikan dan manusia berpotensi berada pada kondisi tidak aman. Apa yang menyebabkan nilai nilai ini terbaikan?, beberapa hal yang menjadi pemicu (trigger)nya adalah:

  1. Perilaku individu, dominan dipengaruhi oleh pencapaian tujuan (goal) sehingga akan mempengaruhi tindakan riil. Individu akan mengabaikan keselamatan dirinya untuk mencapai tujuan.
  2. Lingkungan ekternal, memberikan penguatan yang tidak kalah pentingnya dan bisa melakukan perubahan yang mendasar dari semua nilai harfiah manusia. Budaya memberikan norma norma dalam bertindak, jika budaya safety sangat lekat dalam suatu komunitas maka individu akan berperilaku safe secara otomatis.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi aman dengan menerapkan K3 atau safety sangat penting bagi keberadaan individu dalam beraktifitas untuk mencapai tujuan tertentu.

Jawaban pertanyaan berikutnya adalah: Upaya adalah tindakan yang dilakukan secara terencana atau tidak sebagai usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa tindakan yang dapat penulis share untuk supaya aman dan selamat yaitu:

  1. Setiap akan melakukan tindakan, harus melakukan penilaian bahaya terhadap aktifitas tersebut. Mengetahui dan memahami bahaya dari suatu aktifitas dapat menentukan tindakan pencegahannya,
  2. Apabila tidak mengetahui dan tidak paham dalam melakukan suatu aktifitas, harus bertanya dan memahami terlebih dahulu sebelum mengerjakannya,
  3. Melakukan suatu aktifitas dengan benar bukan membenarkan melakukan suatu aktifitas yang sudah terbiasa,
  4. Mematuhi aturan, prosedur ataupun standard karena semua hal tersebut dibuat untuk melindungi individu.             

Sebagai manusia yang dikarunia kesempurnaan kita diwajibkan untuk menempatkan safety sebagai suatu nilai dalam diri kita untuk menunjang produktifitas dan prestasi kerja.

Sumber : www.ariefzulkarnain.com

Rate this post
Anda Mungkin Juga Suka:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait