Cara Menggunakan APAR. APAR adalah singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan. APAR merupakan alat pemadam ringan yang bisa dibawa dan dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri. APAR merupakan alat pemadam yang mudah dibawa, cepat dan tepat penggunaannya untuk awal kebakaran. Meski alat pemadam ringan, namun perlu juga dipahami bagaimana APAR digunakan untuk memadamkan api.
Perlu diingat, kesalahan dalam memilih jenis pemadam dapat membahayakan jiwa dari tim pemadam. Misalnya, kondisi kebakaran dimana terdapat arus listrik yang masih menyala maka, ketika tim pemadam menggunakan air tentu hal tersebut tidak tepat. Sehingga penting memahami kondisi di lapangan.
Karbon Dioksida (CO2) dan alat pemadam bubuk kering tentu juga efektif mencegah oksigen mencapai api dan memadamkannya, tetapi APAR tidak dapat mendinginkan bahan yang terbakar seperti air, jadi jika bubuk itu dihembuskan, api dapat menyala kembali.
Perlu diketahui bagaimana cara menggunakan APAR dengan tepat. Ikuti teknik PASS empat langkah seperti berikut:
- Pull-Tarik
Tarik pin dan nantinya ini akan merusak segel tamper
- Aim-Tujuan
Bidik rendah, arahkan nozzle atau selang APAR ke dasar api. Jangan menyentuh klakson pada alat pemadam CO2, karena akibatnya bisa menjadi sangat dingin dan dapat merusak kulit.
- Squeeze-Peras
Peras pegangan untuk melepaskan agen pemadam.
- Sweep-Sapu
Sapu dari satu sisi ke sisi lainnya, mulai dari pangkal api, sumber bahan bakar, sampai api padam.
Dalam penggunaan APAR, pengguna perlu perhatikan hal berikut:
- Pastikan bahwa APAR tersedia di dekat sejumlah area tertentu. Khususnya jika Anda berada pada area pekerjaan memiliki risiko kebakaran. Misalnya pekerjaan di SPBU.
- Pastikan APAR terletak di posisi mudah dijangkau dan tidak terhalang oleh benda apapun. Hal ini perlu dilakukan karena masih banyak orang meletakkan barang menutupi APAR. Sehingga alat pemadam ini tidak terlihat dan sulit untuk dijangkau.
Banyak alasan seperti tidak ada ruang lagi tidak dapat diterima dalam hal ini. Perlu diingat, penting masing-masing bagian kantor memikirkan agar penempatan barang-barang bisa lebih baik sehingga tidak menutupi APAR. Jika tidak dilakukan, hal ini dapat menyebabkan proses pemadaman tidak dapat dilakukan secepat mungkin.
- Jika perlu perubahan penempatan APAR, maka penting memikirkan beberapa hal seperti jarak penempatan. Jarak ideal biasanya 15 meter yang umumnya mengacu pada risiko kebakaran rendah. Namun, jika daerah tersebut memiliki risiko kebakaran tinggi maka sebaiknya jarak didekatkan saja. Jika tidak, dikhawatirkan untuk memadamkan api tidak cukup dengan 1 APAR saja.