BBS dalam 10 tahun terakhir sudah dikenalkan bahkan dipraktekan di beberapa perusahaan. Behavior bisa diartikan dengan definisi observable act ataupun tindakan yang diamati behavior dalam bahasa indonesia sebagai perilaku, adalah sesuatu tindakan yang dapat diamati. Dalam dunia industri yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja lebih kurang dari 96% penyebab kecelakaan disebabkan oleh tindakan yang tidak aman.
Ada beberapa teori yang menjelaskan tindakan tidak aman, salah satunya adalah teori human factor yang digagas oleh James T Reason. Manusia mempunyai beberapa kontributor dalam kegagalannya antara lain error dan violations. Error memiliki elemen lagi ataupun hal-hal yang dianggap sebagai error pada manusia seperti mistake, slips of action dan lapse of memory. Slips of action sebagai contoh, salah ketik, salah menekan tombol, salah menaikan atau menurkan tuas, salah menginjak rem. Lapse of memory atau lupa, manusia memang tidak memilki kemampuan untuk mengingat semuanya dan lupa merupakan salah satu faktor bawaan manusia yang dapat menyebabkan error dan kecelakaan pada manusia. Terakhir adalah mistake atau kesalahan, dalam hal ini mistake terkait dengan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang salah bisa disebabkan oleh rules yang salah atau pengalaman yang kurang. Penyebab-penyebab ini merupakan tindakan manusia yang dapat diamati, oleh karna itu kita juga bisa mencegahnya karna dapat diamati. ISC Safety School member of Proxsis telah menyelenggarakan Inhouse Training Behaviour Based Safety PT Dahana Persero Subang tanggal 14 – 15 Juni 2017.