Safety leader (pemimpin keselamatan) tidak hanya menetapkan standar perilaku aman, lebih dari itu bahwa safety leader juga harus mampu memotivasi orang yang ada di sekitarnya untuk berperilaku aman. Seringkali ada kekeliruan mengartikan siapa itu safety leader? Apakah safety leader itu para atasan yang memiliki bawahan? Atau apakah safety leader itu miliknya bagian K3? Jawaban yang tepat adalah bahwa setiap individu karyawan di dalam organisasi bisa menjadi Safety Leader tanpa melihat dari struktur organisasi yang ada.
Dalam struktur organisasi, seorang manager memiliki pengaruh yang resmi terhadap bawahannya, sementara kepemimpinan adalah kegiatan sukarela dimana seorang individu memiliki pengaruh sosial terhadap rekan kerja dengan menetapkan contoh perilaku yang sesuai untuk memperoleh tujuan bersama dan perubahan positif dalam organisasi. Belum tentu seorang manager dapat menjadi seorang pemimpin, kecuali ada usaha yang sadar untuk melakukan kedua peran secara efektif.
ISC Safety School member Of Proxsis telah menyelenggarakan Training Safety Leadership tanggal 20 – 21 Maret 2017 di Indonesia Corporate Academy.