Keselamatan kerja adalah aspek krusial dalam dunia industri, terutama bagi perusahaan yang memiliki tingkat risiko tinggi. Salah satu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko kecelakaan kerja adalah HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control).
Artikel ini akan membahas penerapan metode HIRARC dalam menganalisis risiko kecelakaan kerja di PT. Telkom Indonesia Jakarta Utara.
Pengertian HIRARC
HIRARC adalah metode sistematis untuk mengelola risiko di tempat kerja melalui tiga tahapan utama:
- Hazard Identification (Identifikasi Bahaya)
Mengidentifikasi semua potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
- Risk Assessment (Penilaian Risiko)
Menilai tingkat risiko berdasarkan kemungkinan dan dampaknya.
- Risk Control (Pengendalian Risiko)
Menerapkan langkah-langkah pengendalian untuk mengurangi atau menghilangkan risiko yang telah diidentifikasi.
Metode ini menjadi bagian penting dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di berbagai industri, termasuk di PT. Telkom Indonesia Jakarta Utara.
Baca juga : Apa itu Metode HIRARC ?
Identifikasi Bahaya di PT. Telkom Indonesia Jakarta Utara
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, PT. Telkom Indonesia Jakarta Utara memiliki beberapa potensi bahaya di tempat kerja, antara lain:
- Bahaya Listrik
Pekerjaan dengan perangkat telekomunikasi sering kali berhubungan dengan arus listrik tinggi, yang berpotensi menyebabkan sengatan listrik atau kebakaran.
- Bahaya Ergonomi
Pekerja yang duduk dalam jangka waktu lama atau melakukan pekerjaan dengan postur yang tidak ergonomis berisiko mengalami cedera otot dan rangka.
- Bahaya Ketinggian
Instalasi jaringan telekomunikasi sering dilakukan di ketinggian, yang meningkatkan risiko jatuh dari ketinggian.
- Paparan Radiasi Elektromagnetik
Pekerja yang terpapar medan elektromagnetik dari perangkat komunikasi dalam jangka panjang berpotensi mengalami gangguan kesehatan.
Penilaian Risiko dengan Metode HIRARC
Setelah mengidentifikasi bahaya, langkah berikutnya adalah menilai risiko berdasarkan dua faktor utama:
- Tingkat Kemungkinan (Likelihood)
Seberapa sering bahaya tersebut dapat terjadi.
- Tingkat Keparahan (Severity)
Seberapa besar dampak yang ditimbulkan jika bahaya tersebut terjadi.
Dari penilaian ini, risiko dikategorikan menjadi rendah, sedang, atau tinggi, sehingga dapat ditentukan prioritas dalam pengendaliannya.
Baca juga : Perbedaan HIRADC Dan HIRARC Dalam Manajemen K3
Pengendalian Risiko di PT. Telkom Indonesia Jakarta Utara
Setelah menilai risiko, langkah terakhir dalam metode HIRARC adalah penerapan pengendalian risiko, yang dapat dilakukan melalui pendekatan berikut:
- Eliminasi: Menghilangkan sumber bahaya, seperti mengganti peralatan yang lebih aman atau mengubah prosedur kerja.
- Substitusi: Menggunakan peralatan atau bahan alternatif yang lebih aman.
- Rekayasa Teknis: Memasang pengaman pada perangkat listrik, menambah pagar pembatas pada area kerja di ketinggian, atau meningkatkan sistem ventilasi.
- Pengendalian Administratif: Memberikan pelatihan K3 kepada pekerja, membuat prosedur kerja yang aman, serta melakukan inspeksi berkala.
- Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): Memberikan APD yang sesuai, seperti helm, sarung tangan, sepatu keselamatan, dan harness bagi pekerja di ketinggian.
Implementasi HIRARC dalam Studi Kasus di PT. Telkom Indonesia Jakarta Utara
Dalam studi kasus ini, PT. Telkom Indonesia Jakarta Utara menerapkan metode HIRARC untuk mengurangi kecelakaan kerja. Beberapa langkah yang telah diterapkan meliputi:
- Pelatihan Keselamatan Kerja: Memberikan edukasi kepada pekerja tentang bahaya listrik dan ketinggian serta cara penanganannya.
- Penerapan SOP Keselamatan: Mewajibkan penggunaan APD serta memastikan setiap pekerja memahami prosedur kerja aman.
- Inspeksi Rutin dan Audit Keselamatan: Melakukan pemeriksaan berkala terhadap kondisi peralatan dan lingkungan kerja.
Hasil dari penerapan metode ini menunjukkan penurunan angka kecelakaan kerja secara signifikan, meningkatkan kesadaran pekerja akan pentingnya keselamatan, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.
Rekomendasi Tempat Training HIRARC
Untuk memastikan pekerja memahami metode HIRARC dengan baik, mengikuti pelatihan dari lembaga terpercaya sangat disarankan. Salah satu rekomendasi terbaik adalah Training Hazard Identification, Risk Assessment & Risk Control (HIRARC) dari Indonesia Safety Center. Pelatihan ini membahas metode identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko secara mendalam serta aplikasinya dalam dunia industri.
Baca juga : Manfaat Implementasi Metode HIRARC dalam Menurunkan Risiko Kecelakaan Kerja
Kesimpulan
Metode HIRARC adalah pendekatan sistematis yang efektif dalam menganalisis risiko kecelakaan kerja dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Studi kasus di PT. Telkom Indonesia Jakarta Utara menunjukkan bahwa penerapan metode ini dapat meningkatkan keselamatan kerja dan mengurangi potensi kecelakaan. Dengan pelatihan yang tepat, setiap pekerja dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai risiko di tempat kerja.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
- Apa tujuan utama dari metode HIRARC?
Metode HIRARC bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko kecelakaan kerja guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. - Apakah metode HIRARC hanya berlaku untuk industri tertentu?
Tidak. Metode HIRARC dapat diterapkan di berbagai sektor industri, termasuk manufaktur, konstruksi, perkantoran, dan telekomunikasi. - Mengapa pelatihan HIRARC penting bagi pekerja?
Pelatihan HIRARC membantu pekerja memahami bahaya di tempat kerja, menilai risiko dengan benar, dan menerapkan langkah-langkah pengendalian untuk mencegah kecelakaan.