No Comments
Tags: Artikel

LOPA (Layer Of Protection Analysis)

Layer of Protection Analysis (LOPA)

LOPA (Layer Of Protection Analysis). Saat suatu perusahaan melangsungkan proses produksi, berbagai berbagai lapisan perlindungan disiapkan untuk menurunkan tingkat konsekuensi yang tidak diinginkan. Diantaranya pada desain proses, sistem kontrol proses, instrumentasi sistem keselamatan, perangkat pasif, perangkat aktif sistem pengendalian oleh manusia, dan masih banyak lagi.

Sistem perlindungan itu disebut dengan Layer of Protection Analysis atau LOPA. Ikuti penjelasan berikut untuk mengenal apa itu LOPA.

1. Pengertian LOPA

Layer of Protection Analysis atau LOPA dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Analisa Lapisan Perlindungan. Layers of Protection Analysis (LOPA) merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi skenario konsekuensi tinggi yang menentukan apakah kombinasi probabilitas kejadian dan keparahan konsekuensi memenuhi toleransi risiko yang ditetapkan perusahaan.

Mengelola keamanan proses berarti memahami banyak faktor yang berkontribusi terhadap risiko dan menetapkan tindakan yang tepat untuk mitigasi risiko. LOPA membahas pertanyaan kunci: “seberapa amankah? Kemudian berapa banyak lapisan perlindungan yang diperlukan?, dan “berapa banyak pengurangan risiko yang harus disediakan oleh setiap lapisan pelindung”?

LOPA menjadi alat penyaringan kuantitatif yang memberikan pendekatan yang konsisten, objektif, dan dapat dipertahankan. LOPA dimaksudkan sebagai metode analisis risiko yang sederhana dan kuantitatif untuk menganalisis dan menilai risiko.

Baca Juga : Apa Saja Kualifikasi PJK3

2. Tujuan LOPA

Tujuan Layer Protection of  Analysis (LOPA) adalah untuk menentukan apakah lapisan yang ada cukup untuk  menjadi perlindungan terhadap skenario kecelakaan, atau dapatkah risiko itu ditoleransi? Misalnya, skenario A mungkin memerlukan satu atau lebih lapisan perlindungan tergantung pada kompleksitas proses dan potensi keparahan konsekuensi.

Namun perlu diperhatikan, bahwa untuk skenario kecelakaan yang mungkin terjadi, harus dengan hanya satu lapisan dapat mencegah konsekuensi dari kecelakaan. Namun, karena tidak ada lapisan yang sempurna efektif, maka lapisan perlindungan lain harus disiapkan lagi untuk menurunkan resiko kecelakaan sampai dapat ditoleransi.

Baca juga : Office Safety yang Harus Diperhatikan Pekerja

3. Manfaat LOPA

Penerapan LOPA pada perusahaan memberikan sejumlah manfaat sebagai berikut:

  1. Memberi pelindung rasional, yaitu jawaban berbasis risiko semi-kuantitatif untuk pertanyaan kunci
  2. Dokumentasi setiap keputusan dan proses pengambilan keputusan
  3. Memahami bahaya proses dan bagaimana cara mencegahnya
  4. Analisis dan pengendalian risiko dalam proses teknis dan pabrik
  5. Metodologi LOPA

BAca juga : Catat! Perubahan Ahli K3 Umum BNSP

Untuk setiap skenario, berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:

 

1. Skenario LOC (Loss of Containment) – Kehilangan Penahanan

Loss of Containment harus ditetapkan. Ini biasanya berasal dari studi HAZOP. HAZOP sendiri merupakan suatu teknik analisis bahaya yang digunakan sebagai persiapan penetapan keamanan dalam sistem untuk keberadaan potensi bahaya.

2. Penyebab (Initiating Event), Konsekuensi

Penyebab (initiating event) dan konsekuensi dari sebuah skenario harus jelas. Biasanya ini juga dari studi HAZOP.

3. Frekuensi kejadian

Awal Frekuensi penyebab (frekuensi kejadian awal) harus ditentukan.

4. Frekuensi insiden

Frekuensi insiden yang dapat diterima atau resiko yang dapat diterima harus ditentukan. Ini sering tergantung pada potensi keparahan konsekuensinya. Risiko yang dapat diterima seringkali ditulis atau dicatat dalam matriks risiko.

5. Lapisan Perlindungan

Lapisan perlindungan Layer of Protection (LOP) yang ada dianalisis. Istilah Independent Protection Layer (IPL) terkadang digunakan. LOP harus (cukup) independen satu sama lain dan dari penyebab skenario (initiating event). LOP juga harus merespons dan berfungsi dengan tepat. Setiap LOP harus dapat menghindari skenario sendiri.

6. Pengubah Kondisional 

Pengubah kondisional adalah faktor yang mengatakan sesuatu tentang kemungkinan terjadinya konsekuensi tertentu. Misalnya, keberadaan orang, risiko peradangan, risiko cedera tertentu, risiko kegagalan katastropik, dll. dapat dimasukkan ke dalam analisis.

7. Pengecekan Matematis

Dengan data tertentu, ‘frekuensi kejadian’ dapat dihitung untuk skenario. Frekuensi ini harus lebih kecil dari frekuensi insiden tertentu yang dapat diterima. Jika perlu, dapat ditentukan dari perhitungan apakah perlu pengurangan risiko tambahan dan seberapa besar pengurangan risiko ini seharusnya dilakukan.

5/5 - (1 vote)
Anda Mungkin Juga Suka:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait