No Comments
Tags: Artikel

Peraturan Keselamatan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM)

Peraturan Keselamatan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM)

Risiko bisa terjadi ketika proses dalam transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak serius diperhatikan. Oleh karenanya bisa muncul berbagai risiko baik kecelakaan dan dampak lingkungan. Maka keselamatan dalam transportasi BBM memang dibutuhkan agar bisa dilakukan dengan baik dan benar, sesuai dengan regulasi yang berlaku. 

Mengenai keselamatan dalam regulasi telah banyak termuat di berbagai negara tentunya, sebab BBM sangat mudah untuk terbakar dan mengundang risiko dalam operasinya. Untuk regulasi di berbagai negara memang berbeda dan menyesuaikan kondisi masing-masing. Masing-masing negara memiliki standar keselamatan yang melibatkan regulasi baik infrastruktur, kendaraan dan perlindungan lingkungan. Oleh karenanya di dalam artikel ini akan lebih jelas membahas persoalan 12 peraturan keselamatan transportasi BBM, yang memang bisa menjadi rujukan untuk kamu baca. 

Klasifikasi Bahan Bakar Minyak

Bahan Bakar Minyak (BBM) memang memiliki beragam jenis yang masing-masingnya juga memiliki risiko karena mudah terbakar. Tidak heran juga kamu bisa menemui risiko tersebut di dalam berita dalam bentuk kebakaran, ledakan, dan lainnya yang berdampak pada lingkungan tentunya. 

Maka sebelum kamu mengenal bagaimana proses pengangkutan yang memenuhi standar, maka artikel ini akan menjelaskan apa-apa saja jenis-jenis BBM dan risiko yang melekat padanya, seperti : 

  • Gasoline atau Bensin: kamu sering menggunakannya untuk kendaraan bermotor. Namun BBM ini memiliki risiko kebakaran dan ledakan sebab berbahan mudah terbakar.
  • Solar: umumnya kamu bisa menemui pemakaian solar untuk kendaraan diesel dan mesin industri. Kendati demikian, solar juga berisiko kebakaran dan peledakan namun lebih rendah dibandingkan dengan bensin.
  • Kerosin: Pemanas rumah, lampu minyak dan pesawat terbang menggunakan kerosin sebagai bahan bakarnya. Untuk itu perlu kehati-hatian dalam pemakaian karena bisa berisiko kebakaran. 
  • Minyak Bakar: Di industri, minyak bakar digunakan untuk pembangkit listrik. Walaupun begitu minyak bakar berisiko jika tidak diolah dengan tepat bisa menyebabkan masalah. Namun masih lebih rendah ketimbang bensin. 
  • Minyak Pelumas: sesuai namanya digunakan untuk melumasi mesin. Akan tetapi, tetap menimbulkan risiko kebakaran rendah, untuk itu limbah harus dikelola dengan benar untuk tidak menimbulkan masalah nantinya. 

Baca juga : Dinamika Harga Minyak Dunia: Dampaknya pada Industri Migas

Peraturan Keselamatan Internasional

  • International Maritime Organization (IMO) 

Peran IMO sebagai peraturan keselamatan internasional ialah menetapkan standar keselamatan terkhusus pada transportasi laut. Maka dalam praktiknya, International Safety Management Code (ISM Code) dari IMO memastikan bagaimana implementasi penerapannya di kapal dalam keselamatan. 

Sementara untuk perjanjian IMO baik itu membahas pengelolaan limbah dan kebocoran BBM berupa International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL). 

  • International Air Transport Association (IATA)

IATA berfungsi lingkup aturan keselamatan di dunia penerbangan, begitupun aturan transportasi BBM di pesawat udara. Maka untuk selanjutnya, Dangerous Goods Regulations (DGR) IATA memberikan panduan yang membahas pengemasan dan transportasi BBM secara terbuka. Dalam perannya, IATA memastikan bahwa maskapai penerbangan patuh kepada standar keselamatan nasional. 

Baca juga : Aspek Lingkungan dalam K3 Migas: Menjaga Ekosistem dan Komunitas

Peraturan Keselamatan Nasional

  • Rincian Peraturan Keselamatan Transportasi BBM di Tingkat Nasional Meliputi: 
    1. Spesifikasi Kendaraan
      Kendaraan yang menjadi transportasi BBM harus memenuhi spesifikasi. Spesifikasi yang dimaksud adalah perlengkapan keamanan, bisa dalam bentuk sistem pencegah kebocoran ataupun kebakaran sebagai risiko pengangkutan BBM.
    2. Pelatihan dan Lisensi Pengemudi
      Pengemudi pada transportasi BBM harus memiliki lisensi dan mengikuti pelatihan untuk keselamatan. Melalui pelatihan makan akan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana prosedur keamanan dan tanggapan darurat yang penting dikuasai pengemudi.
    3. Penandaan dan Pelabelan
      Transportasi pengangkut BBM wajib ada penanda dan label untuk menghindari risiko saat perjalanan. Selain itu, identifikasi dari transportasi menjadi jelas sebagai informasi penting.
    4. Pencegahan Kebocoran dan Tumpahan
      Pencegahan kebocoran ataupun termasuk tumpah bisa dilakukan dengan memenuhi persyaratan keamanan. Hal ini bisa berupa alat pemadam kebakaran.
    5. Inspeksi dan Pemeliharaan Rutin
      Dalam transportasi BBM terdapat persyaratan yang rutin dilakukan. Persyaratan itu berupa inspeksi kendaraan, peralatan, dan infrastruktur agar bisa memastikan kondisi transportasi BBM aman.
    6. Larangan dan Pembatasan
      Penting untuk transportasi BBM memiliki batasan terhadap berbagai hal untuk menjaga keselamatan. Hal ini mencakup rute, jumlah bahan yang diangkut, dan kondisi pengangkutan khusus lainnya.
    7. Tanggapan Darurat
      Pada prosedur tanggapan darurat adalah adanya keterlibatan koordinasi bersama pihak berwenang, lembaga penanggulangan bencana setempat, ataupun pemadam kebakaran untuk berjaga-jaga dalam tanggap darurat.
    8. Pemantauan dan Pelaporan
      Sistem pemantauan dan pelaporan menjadi satu kesatuan yang penting dilakukan di berbagai negara. Sebab melalui pemantauan dan pelaporan akan memberikan gambaran jelas mengenai apakah transportasi BBM telah menjalankan kepatuhan terhadap regulasi.
    9. Sanksi dan Penegasan
      Sanksi dan penegasan jelas berlaku dan wajib dijalankan untuk menjaga keselamatan transportasi BBM. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kesadaran dan menimbulkan kehati-hatian.
  • Peran Lembaga atau Otoritas Yang Mengawasi Keselamatan Transportasi BBM di Negara Tertentu Seperti:
    1. Departemen atau Kementerian Transportasi
      Umumnya, banyak negara memiliki departemen atau kementerian transportasi maupun khusus yang bertanggung jawab pada keselamatan transportasi BBM. Akibatnya, akan terlahir regulasi dan memiliki divisi atau badan yang memang fokus pada bidang keselamatan transportasi BBM.
    2. Badan Keselamatan Transportasi
      Beberapa negara dalam menciptakan keselamatan transportasi BBM menyediakan badan keselamatan transportasi. Tugasnya, menangani regulasi dan kebijakan di semua sektor transportasi begitupun dengan transportasi BBM.
    3. Otoritas Pengatur Energi
      Badan sejenis otoritas pengatur energi memiliki tanggung jawab untuk mengawasi aspek-aspek keselamatan transportasi BBM. Fokus lainnya juga mengenai regulasi teknis dan keamanan.
    4. Badan Lingkungan Hidup
      Badan lingkungan hidup di beberapa negara memiliki tugas untuk mengatur sekaligus memantau transportasi BBM. Kenapa hal ini dilakukan? Sebab melalui badan lingkungan hidup bisa memastikan perlindungan lingkungan yang baik dan memadai.
    5. Otoritas Keamanan dan Keselamatan
      Otoritas memang dibutuhkan dan selalu digunakan di berbagai negara untuk menjaga keselamatan transportasi BBM. Maka untuk beberapa negara ada juga membentuk otoritas khusus berfokus pada keselamatan dan keamanan dalam pengawasan transportasi BBM.

Standar Kemasan dan Labeling

Persyaratan Khusus Terkait Kemasan dan Label pada Kontainer BBM :

  1. Label Jelas
    Label yang jelas dimaksud untuk mudah dibaca. Untuk penyajian informasi mencakupi jenis bahan bakar, petunjuk penggunaan yang aman dan nomor identifikasi.
  2. Tersedia Informasi Bahaya
    Transportasi BBM memang membutuhkan ketersediaan informasi bahaya, dimana dimaksud sebagai tanda dan peringatan keamanan. Sehingga orang-orang akan tahu jenis transportasi BBM dan mengurangi risiko potensial.
  3. Pencegahan Kebocoran
    Kontainer BBM memang memiliki desain khusus untuk keselamatan. Padanya terdapat katup udara atau sistem penanggulangan kebocoran.
  4. Identifikasi yang Jelas
    Untuk memudahkan pelacakan dan identifikasi maka masing-masing container diberikan nomor identifikasi unik, atau kode.
  5. Pemantauan Tekanan Maupun Suhu
    Masing-masing jenis BBM memiliki perawatan khusus dalam proses pengantaran dalam transportasinya. Maka hal ini membutuhkan persyaratan khusus perihal pemantauan suhu dan tekanan untuk mencegah risiko bahaya.
  6. Bahan Tahan Api
    Kemasan berbahan tahan api menjadi keharusan untuk menahan tekanan dan kekuatan fisik selama kegiatan transportasi berlangsung.
  7. Panduan Penanganan dan Penggunaan
    Menangani container BBM dengan aman bisa dilakukan dengan label atau petunjuk penggunaan. Karena bisa memberikan informasi terperinci yang memang dibutuhkan untuk keamanan dan keselamatan.

Oleh karenanya, pentingnya informasi yang jelas untuk mengurangi risiko kecelakaan memang perlu dilakukan pada standar kemasan dan labeling. Kenapa? Sebab bisa meningkatkan kesadaran dan pemahaman, dapat mencegah kecelakaan, membantu petugas darurat untuk menanggapi keadaan darurat, mencegah tumpahan, sebagai peningkatan pemahaman dalam tata cara pengangkutan yang aman, adanya identifikasi cepat, dan sesuai dengan regulasi untuk mematuhinya. 

Baca juga : Rahasia Besaran Gaji Pengawas K3: Temukan Potensimu!

Kendaraan Pengangkut BBM

  • Ketentuan Keselamatan Khusus untuk Kendaraan yang Mengangkut BBM: kendaraan dicek sebelum beroperasi, dilakukan pelatihan pengemudi, dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, adanya sistem pencegahan tumpahan dan kebocoran, label juga jelas, tekanan dan suhu dilakukan pemantauan, larangan merokok dan adanya api di sekitar kendaraan, desain kendaraan melindungi dari benturan, dan terpenting sekali pengemudi dalam kondisi sehat untuk mengemudi. 
  • Pemeriksaan dan Pemeliharaan Rutin yang Diwajibkan: pemeriksaan sistem rem, pemantauan tekanan ban, pemeriksaan sistem bahan bakar untuk mencegah kebocoran dan tumpahan, memelihara peralatan pengisian BBM, pemeriksaan sistem kemudi dan suspensi secara rutin, sistem pengeringan juga diperiksa serta kelistrikan kendaraan baik aki dan sistem pengisian lainnya, pemantauan fluktuasi berat muatan dan pemantauan emisi gas buang yang sesuai dengan standar emisi. 

Pelatihan dan Sertifikasi

Program Pelatihan untuk Operator dan Pekerja yang Terlibat Dalam Transportasi BBM : mencakup beberapa komponen berupa tata cara pengangkutan yang aman, pemahaman jenis BBM, penanganan darurat, penggunaan alat pemadam kebakaran, pencegahan kecelakaan, pemeliharaan kendaraan dan juga peralatan, adanya regulasi keselamatan dan hukum, pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja, komunikasi darurat, simulasi kondisi darurat dan pemantauan serta evakuasi kinerja. 

Pentingnya Sertifikasi untuk Memastikan Pengetahuan dan Keterampilan yang Memadai :

  1. Menandakan individu memahami keselamatan operasional
  2. Patuh kepada regulasi
  3. Individu memiliki pemahaman terhadap jenis BBM yang diangkut, begitupun dengan sifat dan risikonya.
  4. Menunjukkan adanya keahlian teknis
  5. Dalam kegiatan sertifikasi ada pelatihan penanganan darurat yang dibutuhkan.
  6. Bisa meningkatkan kualitas pekerjaan.
  7. Individu memiliki sertifikasi sebagai jaminan yang menandakan pemahaman melindungi lingkungan dan dampak negatif transportasi BBM.
  8. Memiliki pemahaman pemeliharaan kendaraan dan peralatan yang baik.
  9. Adanya aspek kesehatan dan keselamatan pribadi
  10. Konsumen bisa lebih percaya karena adanya sertifikasi. 

Baca juga : Kasus Kecelakaan Kerja di Pabrik Kimia: Analisis Kecelakaan Gas Beracun yang Menggemparkan

Emergency Response Plan

  • Pengembangan Rencana Tanggap Darurat untuk Insiden Kebocoran Atau Kecelakaan BBM : 
    1. Identifikasi Potensi Risiko
      Selama proses transportasi BBM memang menimbulkan berbagai risiko yang dikhawatirkan terjadi. Sehingga untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi perlu dilakukan identifikasi potensi risiko dan scenario. Hal ini dilakukan baik selama transportasi, penanganan dan penyimpanan BBM, untuk menjaga keselamatan bersama tentunya.
    2. Pemetaan Wilayah
      Pemetaan wilayah sangat dibutuhkan untuk rencana tanggap darurat insiden kebocoran atau bahkan kecelakaan. Oleh karenanya, dibutuhkan pemetaan wilayah yang tepat baik mencakup rute transportasi, fasilitas penyimpanan bahkan area pengisian sekalipun.
    3. Penilaian Dampak
      Rencana tanggap darurat dilakukan dengan melakukan penilaian dampak insiden yang dimungkinkan bisa terjadi. Kenapa hal ini dilakukan ? karena melalui penilaian dampak baik dari efek kepada manusia, infrastruktur dan lingkungan bisa mengacu pada keselamatan.
    4. Penentuan Pihak yang Terlibat
      Di dalam rencana tanggap darurat memang membutuhkan pihak lain yang terlibat dalam keselamatan operasional. Adapun pihak yang terlibat bisa seperti petugas darurat, petugas pemadam kebakaran, dan penyelamat.
    5. Penentuan Alat dan Peralatan Tanggap Darurat
      Untuk merespons insiden diperlukan penentuan alat dan peralatan tanggap darurat yang dibutuhkan. Hal ini menjadi sesuatu yang dibutuhkan dalam menanggulangi risiko yang mungkin saja terjadi.
    6. Pelatihan dan Kesadaran
      Di dalam perusahaan bisa melakukan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan bersama. Sebab keselamatan menjadi tanggung jawab dengan terlebih dahulu dimulai dari personel.
    7. Komunikasi dan Koordinasi
      Komunikasi yang baik akan membawa dampak baik, karena aktivitas akan berjalan dengan baik. Untuk itu diperlukan prosedur komunikasi dan koordinasi kepada semua pihak yang terlibat. Komunikasi dan koordinasi mencakup penanganan pertama, petugas pemadam kebakaran dan pihak berwenang setempat.
    8. Rencana Evakuasi
      Rencana evakuasi harus dipetakan dengan jelas dan terorganisir. Hal ini sebagai wujud untuk melindungi keselamatan dan pengungsian bisa dilakukan dengan baik dan terorganisir.
    9. Pelabelan dan Identifikasi
      Di dalam kontainer juga dibutuhkan pelabelan yang baik. Yang dimaksud pelabelan yang baik adalah jelas serta memiliki identifikasi yang memadai. Supaya memudahkan tindakan tanggap darurat.
    10. Pemantauan Lingkungan
    11. Penyusunan Daftar Kontak Darurat
    12. Simulasi dan Pelatihan 
    13. Pengembangan Rencana Pemulihan 
    14. Evaluasi dan Revisi Berkala

Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari rencana tanggap darurat. Dimana merupakan kebutuhan dalam operasi maupun regulasi. Kemudian nantinya akan memberikan pengalaman dari adanya evaluasi serta bisa juga diambil dari insiden-insiden sebelumnya. Jadi tidak melulu kerugian yang dibicarakan, namun pembelajaran untuk menciptakan pengembangan rencana tanggap darurat. 

  • Langkah-Langkah yang Harus Diambil Dalam Situasi Darurat : 
    1. Bersikap tenang dan berpikir jernih dalam membuat keputusan
    2. Lakukan identifikasi potensi risiko, keadaan darurat dan dampak yang dikhawatirkan mungkin terjadi secara secara cepat. Sebab jika tidak bergerak cepat maka ditakutkan akan menimbulkan sesuatu yang tidak menguntungkan situasi dalam kondisi darurat.
    3. Ketika kamu mengalami situasi darurat maka segera hubungi layanan darurat untuk mencegah dampak buruk pada situasi darurat.
    4. Secepatnya menjauh dari lingkungan atau situasi yang berbahaya ataupun berpotensi akan terjadi risiko.
    5. Orang-orang sekitar juga harus segera diberi tahu. Sebab kondisi darurat bisa dengan cepat bergilir kepada orang lain. Maka perlu dan dibutuhkan sistem peringatan atau tanda bahaya jika diperlukan. 
    6. Prosedur evakuasi harus diikuti sedemikian mungkin sesuai petunjuk dan jalur yang telah ditentukan.
    7. Alat pemadam kebakaran bisa kamu gunakan sebaik mungkin untuk menanggulangi risiko.
    8. Jangan membahayakan diri sendiri. Pastikan kamu tetap memprioritaskan keselamatan diri, dan juga tidak membahayakan keselamatan orang lain. 

Baca juga : Potensi Bahaya K3: Mengapa Anda Harus Mengetahuinya dan Bagaimana Mengatasinya

Pengawasan dan Audit

  • Bagaimana Pemerintah atau Lembaga Pengawas Melakukan Audit Terhadap Operator Transportasi BBM ?
    1. Penetapan standar dan kriteria audit: Audit dilakukan dengan menetapkan standard dan kriteria. Hal ini berupa aspek keselamatan, lingkungan dan operasional dengan transportasi BBM yang relevan. 
    2. Pemilihan operator untuk audit : ditinjau berdasarkan operator transportasi BBM yang akan diaudit. Melalui pemilihan berdasarkan faktor-faktor berupa volume pengangkutan, sejarah kecelakaan dan pengaduan dari masyarakat.
    3. Pengumpulan informasi pada awal: informasi diawal dikumpulkan melalui data operasional, catatan kecelakaan, dan bagaimana kepatuhannya terhadap regulasi. 
  • Sanksi untuk Pelanggaran Peraturan Keselamatan : denda keuangan, pencabutan lisensi atau izin operasi, bisa dilakukan penghentian operasi sementara atau berhenti operasi, dan sanksi lainnya disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan.

Teknologi Keselamatan Terkini

  • Inovasi dan teknologi terbaru yang digunakan untuk meningkatkan keselamatan transportasi BBM :
    1. IoT
      IoT atau Internet of Things bisa digunakan sebagai inovasi dalam meningkatkan keselamatan transportasi. Maka melaluinya bisa dipantau secara real-time, berupa kondisi kendaraan, suhu, tekanan, status bahan bakar, dan memberikan informasi langsung kepada operator.
    2. Teknologi Nirkabel dan Komunikasi
      Terjadi pertukaran informasi sebagai kebutuhan baik untuk mengirimkan peringatan dini, pembaruan situasi darurat dan informasi lalu lintas.
    3. Penggunaan Drone
      Drone banyak digunakan untuk berbagai keperluan termasuk meningkatkan keselamatan transportasi BBM. Cara kerja drone dengan melakukan pemantauan area dan juga survey pada lokasi yang sulit dijangkau atau bahkan berbahaya.
    4. Sistem Pengenalan ANPR
      Sistem pengenalan Plat Nomor Otomatis (ANPR) digunakan untuk mendeteksi dan merekam nomor plat kendaraan secara otomatis. Sehingga bisa membantu memantau pergerakkan kendaraan, dan juga dapat mengenai apakah kendaraan melanggar peraturan keselamatan atau tidak.
  • Sistem pemantauan dan kontrol otomatis : sensor dan pemantauan secara real-time, sistem pemantauan kesehatan kendaraan, sistem manajemen bahan bakar, sistem pengenalan ANPR, sistem pemantauan keamanan bahan bakar dan lainnya. 

Baca juga : Kapan dan Bagaimana Cara Membuat Laporan Kecelakaan Kerja yang Efektif

Kajian Kasus

  • Studi kasus kecelakaan atau  insiden transportasi BBM dan pembelajaran dari pengalaman : Kapal Pengangkut BBM Alami Tabrakan yang mana pada Sabtu, 12 Agustus 2023 terjadi insiden kecelakaan kapal pengangkut BBM. Dimana direncanakan akan di supply ke SPBU Kompak Teluk Bintuni. Dalam peristiwa tidak ada korban jiwa, namun mengalami kerugiaan. 

    Dari insiden tersebut terdapat pembelajaran untuk selalu berhati-hati dalam operasi. Melaluinya sehabis insiden Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melakukan pengecekkan, dimana pada tumpahan minyak di sekitar lokasi untuk tindakan selanjutnya. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, maka diberlakukan kapal pengganti dalam pendistribusian.

  • Bagaimana peraturan keselamatan dapat mencegah insiden serupa : adanya standar pengemasan dan penyimpanan BBM, prosedur pengisian dan pemindahan BBM, bagaimana penggunaan alat pemadam, pelabelan yang jelas dan lainnya. Dari sini dapat terlihat peraturan keselamatan memiliki dampak, dan manfaat positif untuk mencegah insiden dari masing-masing cara keselamatan yang dianjurkan. 

Kesimpulan

Peraturan keselamatan transportasi BBM memang diadopsi banyak negara, karena memang memiliki dampak untuk menjaga keselamatan individu, lingkungan dan perusahaan. Peraturan keselamatan transportasi BBM mencakup berbagai hal. Yakni dimulai dengan mengetahui klasifikasi bahan bakar minyak, adanya peraturan keselamatan internasional dalam pengoperasian transportasi BBM. Kemudian dilanjutkan dengan standar kemasan dan labeling kendaraan pengangkut BBM, pelatihan serta sertifikasi, emergency response plan, pengawasan dan audit, teknologi keselamatan terkini, beserta kajian kasus yang bisa dijadikan pembelajaranda bahan evaluasi kedepannya. 

Melalui banyaknya peraturan keselamatan transportasi BBM saat dibahas satu persatu memiliki satu kesamaan. Kesamaan yang dimaksud adalah keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Untuk itu perlu pemahaman dan kesadaran yang berlanjut ke depannya. 

5/5 - (1 vote)
Anda Mungkin Juga Suka:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait