Praktik Terbaik Untuk Melindungi Pekerja Dari Bahaya Listrik

Praktik Terbaik Untuk Melindungi Pekerja Dari Bahaya Listrik

Listrik merupakan sumber energi penting dalam berbagai industri dan tempat kerja. Namun, jika tidak ditangani dengan benar, listrik juga dapat menyebabkan bahaya yang serius bagi pekerja. 

Maka dari itu, perusahaan wajib untuk menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan tepat untuk menjaga keamanan dan kesehatan pekerja dari risiko bahaya listrik yang dapat memicu kecelakaan kerja.

Pemerintah dan lembaga berwenang juga telah menetapkan berbagai regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan dalam mengawasi penggunaan listrik agar tidak menimbulkan bahaya di lokasi kerja. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas praktik terbaik yang dapat dilakukan perusahaan untuk melindungi pekerja dari risiko listrik.

1. Pemahaman tentang Bahaya Listrik

Hal dasar yang harus dipastikan perusahaan adalah pemahaman seluruh karyawan tentang bahaya listrik. Perusahaan perlu memberikan pelatihan kepada para pekerja terkait potensi bahaya listrik, seperti kontak langsung dengan kabel yang terkena arus listrik. Pemahaman ini menjadi dasar untuk menerapkan praktik keselamatan yang lebih optimal nantinya.

Baca juga : Profesi Operator K3 Umum: Tugas, Kualifikasi, dan Peluang Karir 

2. Pemeriksaan dan Pemeliharaan Rutin

Langkah kedua yaitu melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin dalam meminimalisir bahaya listrik. Seperti pemeriksaan pada sistem listrik, peralatan, dan kabel harus diperiksa secara teratur untuk memastikan bahwa semuanya dalam kondisi baik dan aman. 

Pemeriksaan ini juga termasuk pengecekan keausan kabel, kebocoran arus listrik, serta pemeliharaan peralatan dan sistem grounding. Jika ada masalah yang ditemukan, segera ambil tindakan perbaikan.

  • Pemeriksaan Kabel
    Pemeriksaan kabel harus meliputi pengecekan kondisi fisik, seperti kerusakan pada lapisan pelindung atau penghubung yang longgar. Kemudian kabel yang aus, terkelupas, atau kabel yang terlalu dekat dengan sumber panas harus segera diganti.

 

  • Pemeriksaan Sistem Grounding
    Pastikan sistem grounding berfungsi dengan baik dan memiliki resistansi yang rendah untuk mengalirkan arus bocor dengan aman ke tanah. Hal ini sangat penting dalam mencegah risiko kejutan listrik.

3. Identifikasi dan Penandaan Bahaya Listrik

Langkah ketiga yaitu memberikan tanda bahaya di tempat-tempat yang teridentifikasi memiliki risiko bahaya listrik. seperti tanda “Berbahaya”, “Dilarang Masuk”, atau “Tegangan Tinggi”. Tanda-tanda ini harus ditempatkan di area yang berisiko tinggi, seperti panel listrik atau sirkuit listrik yang kuat.

Baca juga : Mengenal Dasar-Dasar dan Tujuan K3 Listrik

4. Penggunaan APD yang Sesuai

Perusahaan harus memastikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai oleh pekerja yang berurusan dengan listrik. Seperti helm listrik, sarung tangan tahan listrik, dan sepatu pelindung listrik. Penggunaan APD yang tepat akan membantu melindungi pekerja dari bahaya listrik.

5. Pelatihan Keselamatan Listrik

Perusahaan wajib menyediakan pelatihan keselamatan listrik bagi seluruh pekerja. Mulai dari pemahaman dasar, praktik keselamatan listrik yang tepat, serta langkah-langkah tindakan darurat dalam situasi bahaya listrik.

Baca juga : Profesi Welder Tambang: Keterampilan, Gaji dan Peluang Karir

6. Prosedur Penanganan Darurat

Langkah keenam yaitu menyiapkan prosedur penanganan darurat untuk menghadapi keadaan darurat yang melibatkan listrik. Prosedur ini harus dipahami oleh para pekerja, mulai dari langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi kecelakaan listrik, seperti mematikan pasokan listrik, memanggil tim medis, atau memberikan pertolongan pertama kepada korban.

7. Supervisi dan Pengawasan

Langkah terakhir yaitu mengoptimalkan supervisi dan pengawasan yang efektif dalam mengatasi risiko listrik. Pengawas dan manajer harus memastikan praktik dan prosedur keselamatan dijalankan oleh seluruh pekerja, seperti menggunakan APD dengan benar, dan menjalankan prosedur keselamatan yang relevan. Dengan adanya pengawasan yang ketat ini akan membantu perusahaan mencegah pelanggaran protokol keselamatan dan kecelakaan kerja.

Baca juga : 7 Peralatan Wajib Dimiliki oleh Safetyman

Kesimpulan

Sebagai sumber energi, listrik menghadirkan banyak manfaat bagi berbagai pekerjaan termasuk operasional perusahaan. Dengan pemahaman tentang bahaya listrik, pemeriksaan dan pemeliharaan rutin, penerapan prosedur yang tepat dan pengawasan secara berkala dapat meminimalisir risiko listrik yang berbahaya.

 

Training Ahli K3 Listrik

Rate this post
Anda Mungkin Juga Suka:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait